Tak semua perjuangan disuarakan di keramaian. Selasa siang (1/7), sekelompok penyandang disabilitas dari komunitas Rumah Merah Putih Difabel Berkarya mendatangi Kantor Wali Kota Palu. Di tengah suasana hangat, mereka menyampaikan satu harapan besar: ingin mandiri secara ekonomi.
Mereka datang bukan untuk meminta belas kasih, melainkan untuk berdialog dan menyampaikan gagasan. Mereka ingin bertani ikan, membuka usaha jasa pijat, dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik tak menghalangi produktivitas.
Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menyambut mereka dengan tangan terbuka. Ia menyampaikan dukungan penuh, asalkan permohonan disampaikan resmi agar bisa segera ditindaklanjuti.
“Kami di Pemerintah Kota Palu tentu ingin hadir sebagai mitra, bukan hanya pembuat kebijakan,” kata Wali Kota.
Bahkan, secara langsung Wali Kota menawarkan ruang di area kompleks kantor wali kota agar bisa dimanfaatkan sebagai tempat layanan pijat oleh komunitas difabel. Tawaran ini disambut antusias, karena menjadi peluang nyata untuk menunjukkan kemampuan sekaligus mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Pertemuan itu berakhir dengan senyum, harapan, dan semangat baru. Sebuah sinyal bahwa langkah-langkah kecil ini akan mengarah pada perubahan besar bagi kehidupan para difabel di Kota Palu.