DONGGALA | Warta

Hujan deras yang mengguyur wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Senin (7/7) siang menyebabkan banjir di sejumlah desa di .

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, lima desa terdampak banjir yakni Desa Tosale, Desa Lumbu Mamara, Desa Salungkainung, Desa Bambarimi, dan Desa Lumbutarombo.

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM, menyebut banjir terjadi sekitar pukul 14.30 WITA akibat meluapnya sungai setelah hujan berintensitas tinggi. “Air meluap ke permukiman di beberapa desa hingga merendam puluhan rumah dan fasilitas umum,” ungkapnya dalam laporan resmi yang diterima WartaSulteng, Senin sore.

Ratusan Warga Terdampak, Satu Orang Hilang

Data sementara mencatat sedikitnya 127 kepala keluarga (KK) atau 638 jiwa terdampak banjir. Di Desa Tosale, 40 KK atau 400 jiwa terdampak, dengan 90 rumah terendam. Fasilitas umum yang ikut terendam antara lain sebuah dasar (SD), madrasah tsanawiyah, dan jembatan penghubung ke Dusun 4.

Di Desa Lumbu Mamara, sebanyak 70 KK atau 180 jiwa terdampak, sementara di Desa Lumbutarombo, 17 KK atau 58 jiwa, termasuk tiga balita, lima lansia, dan satu ibu hamil. Data dampak di Desa Bambarimi dan Desa Salungkainung masih dalam proses pendataan.

BPBD juga melaporkan adanya satu di Desa Lumbu Mamara. Korban bernama Taharudin (60), warga Dusun 1, diduga hanyut terbawa arus banjir. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama aparat desa telah melakukan pencarian di lokasi.

Air Surut, Warga Bersihkan Rumah

Hingga Senin petang, air dilaporkan mulai surut. Warga yang terdampak memilih bertahan di rumah masing-masing dan melakukan pembersihan. BPBD menyatakan belum ada warga yang mengungsi.

“Kami terus melakukan assessment dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Donggala untuk penanganan lebih lanjut,” kata Akris.

Kebutuhan Mendesak dan Tindakan Lanjutan

BPBD Sulteng mencatat kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, meliputi logistik penanganan bencana, , obat-obatan, serta normalisasi sungai. Petugas di juga memantau potensi hujan susulan yang dapat memicu banjir kembali.

“Semua pihak terkait di tingkat provinsi dan kabupaten telah kami koordinasikan untuk mempercepat penanganan,” jelas Akris.

Pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada, khususnya mereka yang bermukim di bantaran sungai dan wilayah rawan banjir.**