BANGGAI, Wartasulteng.com –
Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng melaksanakan kegiatan Koordinasi dan Komunikasi Dalam Daerah (Korkom) di Kabupaten Banggai. Pertemuan ini berlangsung di Aula Rupatama Kantor Kepolisian Polres Banggai pada Jum'at (31/10/2025).
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng, Ir. Elisa Bunga Allo, MM, bersama Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Sulteng, Dra. Hj. Sri Indraningsih Lalusu, MBA, serta dihadiri beberapa anggota Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng, termasuk Samiun L. Agi dan Herry Utusan.
Rombongan Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng diterima oleh Kasat Lantas Polres Banggai, AKP. I Made Bangus Aditya, M.STK, S.I.K, M.A.I.C, Kanit-1 Reskrim Polres Banggai, Iptu Tomy H. K, Kasat Intelkam Polres Banggai, AKP. Usman, SH, dan Kabagren Polres Banggai, Kompol. I Nyoman Sudano, SH.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Sulteng, Dra. Hj. Sri Indraningsih Lalusu, menyampaikan beberapa persoalan, antara lain masalah Kamtibmas, curas, curanmor, penyalahgunaan narkotika, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menekankan bahwa salah satu sumber PAD berasal dari pajak kendaraan.
Sri Indraningsih menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat sinergi antara legislatif dan aparat penegak hukum demi terciptanya tata kelola transportasi dan pendapatan daerah yang lebih baik. Ia juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi daerah akibat maraknya kendaraan bodong dan berplat luar yang beroperasi di wilayah tambang.
Lebih lanjut, ia berharap melalui koordinasi ini dapat diambil langkah konkret dalam penertiban kendaraan-kendaraan tersebut, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha untuk mematuhi aturan perpajakan daerah. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga menghadirkan keadilan bagi seluruh masyarakat Sulteng.
Wakil Ketua Komisi-I, Ir. Elisa Bunga Allo, juga menambahkan bahwa DPRD Provinsi Sulteng sedang menyusun Raperda tentang Narkotika yang lebih spesifik, mengingat kearifan lokal dan kultur budaya di setiap daerah berbeda-beda. Ia menekankan pentingnya pendekatan kemanusiaan dan kebudayaan dalam upaya melawan penyalahgunaan narkotika.
Kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa dengan kerja sama lintas sektor, bisa terwujud generasi yang kuat, produktif, dan bebas dari narkotika, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat.
