, Warta Sulteng –

deras yang mengguyur Kota Palu pada Jumat (24/4) sejak siang hingga sore hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, baik di bagian timur maupun barat kota.

Genangan air dilaporkan terjadi di kawasan Jalan RE Martadinata, , Kecamatan Mantikulore, tepatnya di sekitar Umum (RSUD) Undata Palu.

Arus air yang cukup deras merendam badan jalan dan kawasan permukiman. Kondisi diperparah oleh sistem drainase yang buruk, sehingga air meluap ke jalan dan mengganggu aktivitas lalu lintas.

Banjir juga berdampak di kawasan Jalan Soekarno Hatta. Tingginya debit air menyebabkan dinding tembok pembatas milik Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tengah roboh.

Selain itu, banjir juga menggenangi halaman bagian utara kantor tersebut. Sejumlah video amatir yang beredar di menunjukkan luapan banjir yang masuk ke kawasan Mapolda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah dalam laporannya menyebut, curah hujan tinggi menyebabkan banjir di ruas Jalan Soekarno Hatta dan sebagian RSUD Undata tergenang.

“Lokasi terdampak banjir di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, termasuk gedung RSUD Undata,” demikian bunyi laporan BPBD Sulawesi Tengah yang diterima redaksi.

Sementara itu, banjir kiriman dari wilayah timur Kota Palu juga menerjang permukiman warga di Jalan Tombolotutu, Kelurahan Talise. Di wilayah barat kota, genangan terjadi di sejumlah titik seperti Jalan Tolambu, kawasan pasar Inpres Manonda, Kelurahaan Balaroa, Perumahan Jalur Gaza, Kelurahan Kabonena, serta kawasan Jalan Ponegoro.

Tak hanya banjir, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah tumbang di beberapa lokasi. Hingga pukul 18.30 WITA, hujan masih terus mengguyur sebagian besar wilayah Kota Palu.

“Dipemukiman kami sampai magrib ini hujan belum reda. Air masih menggenangi rumah rumah warga” ujar Rudy Iradah, warga perumahan Jalur Gaza, Jl. Lasoso.

Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat intensitas hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa waktu ke depan.(Od)