PALU, Warta Sulteng
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) melatih sekitar 120 guru SD dan SMP di Kota Palu dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) “Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah” untuk memperkuat literasi keuangan di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan, bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Rony menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk generasi yang sadar nilai dan makna Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
“Guru adalah ujung tombak pembelajaran. Melalui pendidikan, kita bisa menanamkan rasa cinta, kebanggaan, dan pemahaman terhadap Rupiah sejak dini. Ini bagian dari upaya menjaga kedaulatan ekonomi bangsa,” ujar Rony Hartawan.
Dalam sesi edukasi, Rony juga mendemonstrasikan teknik mengenali keaslian uang Rupiah menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dan teknik 5J (Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distaples, Jangan diremas, dan Jangan dibasahi), yang dinilai efektif dan mudah diterapkan di sekolah.
Ia mengajak para guru menerapkan metode pembelajaran aktif di kelas. “Retensi siswa meningkat drastis saat mereka terlibat langsung. Misalnya, hanya 5 persen informasi yang diingat dari ceramah, tapi bisa naik hingga 90 persen saat siswa mengajarkan kembali materi kepada orang lain,” jelasnya.
Peserta pelatihan juga mendapatkan materi mengenai peran BI sebagai bank sentral, ciri-ciri keaslian Rupiah, pentingnya menjaga uang, gerakan Peduli Kenali dan Adukan (PeKA), serta pemanfaatan sistem pembayaran digital melalui QRIS.
Bank Indonesia berharap para guru yang telah dilatih dapat menjadi agen literasi keuangan yang menyebarkan semangat CBP Rupiah kepada siswa, guna menciptakan generasi muda yang cerdas, bijak menggunakan uang, dan menghargai Rupiah sebagai lambang negara. **