Palu, Warta Sulteng –

Ancaman buaya di perairan menjadi perhatian serius sejumlah instansi. Dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Kantor Bappeda pada Rabu (16/4).

Kantor Pencarian dan (Basarnas) Palu, Muh. Rizal, S.H., mengusulkan sejumlah langkah strategis guna menjaga keselamatan sekaligus melindungi ekosistem.

Rapat yang dipimpin Sekretaris Kota Palu, Irmayanti, S.Sos., M.M., ini melibatkan berbagai pihak seperti /Polri, BPBD, Basarnas, serta lembaga lingkungan.

Dalam forum tersebut, Muh. Rizal menekankan pentingnya pendataan populasi buaya secara menyeluruh sebagai dasar kebijakan penanganan jangka panjang.

“Data yang akurat sangat penting untuk menyusun langkah yang tepat dalam risiko,” ujarnya.

Selain pendataan, Basarnas juga mengusulkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Patroli yang bertugas memantau kawasan , terutama saat akhir pekan ketika meningkat. Tujuannya, menciptakan rasa aman dan mencegah insiden yang tidak diinginkan.

Tak hanya itu, Muh. Rizal turut mendorong penetapan zona aman untuk aktivitas air seperti berenang dan berendam.

Dengan adanya zona ini, pengawasan menjadi lebih terfokus, dan masyarakat dapat beraktivitas dengan rasa tenang.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi semua pihak dalam menyeimbangkan keselamatan manusia dan kelestarian habitat buaya di Teluk Palu. **