PALU | Warta Sulteng –
Sebanyak 81 gempabumi susulan tercatat terjadi pascagempa utama berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis malam (24/7), sekitar pukul 20.06 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Palu menyebutkan, gempa utama awalnya tercatat bermagnitudo 6,0 sebelum diperbarui menjadi M5,7. Episenter gempa berada di darat, pada koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT dengan kedalaman 10 kilometer.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso, dengan mekanisme pergerakan sesar geser (strike-slip).
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Dampak guncangan dirasakan cukup luas. Di wilayah Poso, Kolonodale, dan Mangkutana getaran terasa kuat pada skala IV-V MMI, sementara di Palopo, Toraja, Bungku, dan Mappadeceng getaran berada pada skala III-IV MMI. Di Palu, Mamuju, Malunda, dan Pasangkayu getaran berada pada level II-III MMI.
BMKG mencatat hingga pukul 20.40 WIB telah terjadi 11 gempa susulan, dengan magnitudo terbesar M5,5 dan terkecil M2,4. Hingga Jumat pagi (25/7), jumlah gempa susulan bertambah menjadi 81 kali.
Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak terpengaruh hoaks, dan menjauhi bangunan yang retak atau rusak. “Periksa dan pastikan tempat tinggal aman sebelum kembali ke dalam rumah,” imbau BMKG. (*/od).