POSO, Warta Sulteng –

Wilayah Poso dan sekitarnya diguncang tektonik pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () mencatat parameter terkini gempa memiliki magnitudo M5,8 dengan pusat gempa berlokasi di , sekitar 13 kilometer barat laut Poso, pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala Pusat dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, menjelaskan gempa tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas Sesar Tokoraru dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak Guncangan

Guncangan dirasakan cukup kuat di Kota Poso dengan skala intensitas V-VI MMI, sehingga banyak warga panik dan berhamburan keluar rumah. Sejumlah bangunan mengalami retakan, bahkan plester dinding beberapa rumah dilaporkan rontok.

Getaran juga dirasakan di sejumlah lain seperti Luwu Timur, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, , hingga Polewali Mandar dengan intensitas III-IV MMI. Di wilayah Tana Toraja dan Wajo, gempa masih dirasakan pada skala III MMI.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan serius. Hasil pemodelan memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa Susulan

BMKG mencatat sedikitnya 20 kali gempa susulan hingga pukul 07.10 WIB, dengan magnitudo terbesar M3,2.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau untuk tetap tenang, tidak panik, serta tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diminta menjauhi bangunan yang retak atau akibat guncangan.

“Pastikan rumah yang ditempati cukup tahan terhadap guncangan. Informasi resmi terkait gempa hanya bersumber dari kanal resmi BMKG, baik website, sosial terverifikasi, aplikasi InfoBMKG, maupun kanal telegram resmi InaTEWS BMKG,” ujar Daryono.