PALU, Warta

Suasana pagi yang biasanya tenang di halaman Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM berubah menjadi penuh semangat dan saat apel peringatan Hari Kartini ke-146 digelar, Senin (21/4). Upacara ini diikuti oleh seluruh jajaran dari berbagai divisi, termasuk mahasiswa magang, sebagai bentuk penghormatan terhadap R.A. Kartini, pelopor emansipasi perempuan Indonesia.

Bertindak sebagai pembina apel, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Nur Ainun membacakan amanat dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan Kartini dalam konteks zaman kini.

“Perempuan masih menghadapi hambatan struktural dan kultural. Tapi semangat Kartini adalah bahan bakar untuk terus bergerak. Kita ingin perempuan Indonesia menjadi agen perubahan menuju bangsa yang setara dan adil,” kutip Nur Ainun dalam pidatonya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala , Rakhmat Renaldy, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari komitmen institusional untuk membangun sistem hukum yang adil dan inklusif.

“Kami ingin memastikan bahwa perempuan di lingkungan kami bukan hanya memiliki akses, tetapi juga peluang untuk tumbuh, memimpin, dan berinovasi. Semangat Kartini harus hadir dalam setiap strategi pelayanan hukum kita,” ujar Rakhmat.

Sebagai simbol kepedulian dan nilai kemanusiaan, dilakukan pula penyerahan santunan duka kepada salah satu pegawai yang sedang mengalami musibah, menandai bahwa nilai Kartini juga tercermin dalam empati antarsesama.

Peringatan Hari Kartini di Kanwil Kemenkum Sulteng tahun ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga semangat menuju Indonesia 2045, di mana perempuan bukan lagi pendamping, tetapi penggerak utama perubahan.