PALU | Warta

dukungan psikososial bagi penyintas gempa bumi di resmi dimulai Rabu (19/11/2025). Kegiatan yang digagas Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikdasmen bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) ini berlangsung selama sepekan hingga 26 November.

Pembukaan program digelar di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Tengah pada pukul 09.00 WITA. pusat HIMPSI Kemendikdasmen akan melakukan pendampingan intensif di 31 sekolah, mencakup jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA.

Ketua Umum HIMPSI, . Andik Matulessy, menyampaikan bahwa dukungan psikososial telah menjangkau lebih dari 1.000 penyintas, termasuk 400 siswa terdampak langsung.

“Kami telah melakukan pemetaan psikologis terhadap 456 siswa pada bulan September. Dampak psikologis terhadap anak cukup besar, terutama pada siswa SD dan SMP,” ujar Andik.

Ia menambahkan, program ini juga memberikan pelatihan bagi para guru terkait pemberian bantuan psikologis awal agar pemulihan dapat berkelanjutan di satuan pendidikan.

“Intervensi trauma healing sudah kami laksanakan. Pada 19 hingga 26 November ini, kami fokus meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan bantuan psikologis awal,” jelasnya.

Sebelumnya, HIMPSI telah melakukan asesmen awal pascagempa yang mengguncang Poso pada 2025. Hasil asesmen menunjukkan kebutuhan besar terhadap layanan pemulihan trauma bagi anak maupun tenaga pendidik.

Selama pelaksanaan, tim tidak hanya memberikan layanan trauma healing, tetapi juga mendorong pemberdayaan sumber daya lokal. Pendekatan ini diharapkan memperkuat kemampuan sekolah dan masyarakat dalam menangani dampak psikologis bencana secara mandiri. (Od)