| Warta

Kejuaraan Morut Slalom Car menandai kebangkitan dunia Slalom di setelah 25 vakum. Jamal dari KSC Diba Cakery Kendari tampil sebagai juara umum kelas Open, unggul dari peserta asal Palu, Moutong, Poso, Morowali, dan Morowali Utara.

Slalom terakhir digelar di Palu pada tahun 2000 sebelum mati suri. Ajang tahun ini terlaksana di Pelataran Kantor Bupati Morowali Utara, 15–16 November 2025, diprakarsai komunitas mobil lokal dengan dukungan Pengcab IMI Morowali Utara.

“Kita salut dengan semangat adik-adik di Morut yang berjuang menghidupkan kembali ini,” ujar John Aditya, Kabid R4 IMI Sulteng.

Slalom IMI Pusat, Tony Yanuar, juga memuji arena Morut. “Ini arena slalom terindah di Indonesia. Saya berharap kegiatan ini berkembang hingga level Kejurda dan ,” ujarnya.

Kejuaraan ini juga melahirkan nama baru: Kezia Marunduh, satu-satunya pembalap wanita. Awalnya ragu karena menggunakan mobil ibunya, Kezia akhirnya mendapat pinjaman mobil latihan dari panitia.

Ia kemudian turun di enam kelas dan tampil di semua babak final, dengan capaian terbaik peringkat 5 kelas FWD Pemula.

Dengan latar belakang karate dan pendakian , Kezia tampil stabil meski harus turun 18 kali sehari. “Kalau ini jalan hidup saya, doakan saya mampu menjalaninya,” katanya.

Morut Slalom Car 2025 menjadi tonggak penting kembalinya Slalom Sulteng, sekaligus memperkenalkan bakat baru dari Morowali Utara.**