WARTA SULTENG, SUKABUMI – Rural ICT Camp 2024 akan resmi dibuka besok, Senin (7/10) Senin pagi sekira pukul 08.00 WIB di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Acara yang berlangsung hingga 11 Oktober ini merupakan kolaborasi antara Digital Access Programme (DAP) dan Common Room Networks Foundation.
Dengan tema “Konektivitas Pedesaan & Ketahanan Iklim”, acara ini bertujuan memperkuat konektivitas di wilayah pedesaan melalui keterampilan teknis dan literasi digital.
Pantauan jurnalis WartaSulteng.com di lokasi, para peserta dari Sekolah Internet Komunitas (SIK) berbagai daerah telah berdatangan, termasuk perwakilan dari Desa Toro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Turut hadir Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Sudaryano Lamangkona, yang mendampingi para peserta dari wilayahnya.
Selain itu, Nudin El, senior volunteer dari komunitas Roa Jaga Roa (RJR) yang berbasis di Kota Palu juga ikut dalam rombongan dari Sulawesi Tengah.
Pada hari pembukaan, sesi dialog kebijakan nasional yang mengusung tema “Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim dalam Kerangka RPJMN 2025-2029” akan menjadi salah satu agenda utama.
Forum ini mengundang perwakilan pemerintah, aktivis, serta peserta dari program SIK yang berasal dari 11 lokasi di 10 provinsi.
Para peserta juga akan bertukar pengalaman dan pengetahuan mengenai pentingnya internet komunitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan iklim.
Menurut Gustaff H. Iskandar, Direktur Common Room, internet komunitas memainkan peran sentral dalam memperkuat konektivitas pedesaan.
“Dengan keterlibatan masyarakat, kita bisa memastikan pemanfaatan internet yang bermakna untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan iklim,” ungkapnya pada Sabtu (5/10/2024).
Sejarah Rural ICT Camp mencatat, kegiatan ini telah berkembang menjadi forum internasional sejak pertama kali diselenggarakan di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, pada 2020.
Tahun ini, acara kembali digelar di Sukabumi, mempertegas peran penting teknologi informasi dalam memperkuat kedaulatan digital di wilayah pedesaan.
Kegiatan lainnya yang akan digelar termasuk pelepasan tukik di Balai Konservasi Penyu Pangumbahan serta lokakarya pemanfaatan internet untuk pemantauan cuaca dan pengurangan risiko bencana.
Sesi DAP Global Learning Event juga direncanakan, yang akan melibatkan pertukaran pengetahuan antara peserta dari berbagai daerah dengan mitra internasional, termasuk Kedutaan Besar Inggris. (*/Od)