Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar acara “Talk Show BISIK (Bank Indonesia Sharing Informasi dan Kebijakan) Goes to Campus” pada 11 November 2024 di Auditorium UIN Datokarama Palu.
Acara ini bertujuan membuka wawasan generasi muda tentang peran mereka dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Talk show bertema “Membumikan Generasi Emas” ini menghadirkan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Guru Besar Universitas Indonesia dan tokoh perubahan, sebagai pembicara utama.
Rony Hartawan, Kepala Perwakilan BI Sulteng, dan Prof. Dr. Ir. Muh. Nur Sangadji, DEA, dosen Fakultas Pertanian Untad, bertindak sebagai moderator.
Dalam paparannya, Prof. Rhenald menekankan pentingnya adaptasi di era digital.
“Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan keterampilan lama. Di masa depan, pemahaman akan algoritma dan teknologi menjadi kunci agar kita tidak tergilas zaman,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa generasi muda harus meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan.
“Kompetensi bukan hanya soal akademik, tapi juga ketahanan mental dan fleksibilitas dalam bekerja. Tanpa itu, kita berisiko tidak hanya menganggur, tapi juga pensiun dini,” tambahnya.
Ekonomi Digital sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masa Depan
Bank Indonesia melihat ekonomi digital sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi masa depan yang memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk berinovasi.
“Ekonomi digital membuka banyak pintu bagi generasi muda untuk berkarya dan menciptakan peluang baru,” ujar Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan inklusi ekonomi digital agar semua pihak di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaatnya.”
Ketahanan Mental di Tengah Era Disrupsi
Bank Indonesia menaruh perhatian besar pada tantangan kesehatan mental generasi muda, terutama di tengah tekanan media sosial.
Rony Hartawan menyampaikan pentingnya generasi muda untuk memahami fenomena seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan FOPO (Fear of Other People's Opinions).
“Di tengah arus media sosial, mental health adalah fondasi utama. Kalau kita tidak menjaga kestabilan emosi, produktivitas kita terganggu, dan itu akan berpengaruh jangka panjang,” ujarnya.
Prof. Rhenald juga menambahkan, Generasi sekarang harus menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik. Mereka harus mampu mengelola kecemasan dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka.
Sinergi dan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas
Sebagai institusi yang berperan menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia mendukung peningkatan kualitas generasi muda melalui program beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) dan acara Talk Show BISIK Goes to Campus. Rony Hartawan menyebutkan,
“Kami ingin membentuk generasi yang mampu memajukan perekonomian Indonesia di masa depan. Melalui sinergi dengan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat, kita bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045.”
“Melalui program seperti BISIK Goes to Campus ini, kami tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mengajak mereka memahami peran yang bisa mereka ambil dalam pembangunan bangsa,” tambah Rony.
Sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan, BI Sulawesi Tengah juga memberikan bantuan UKT tertunggak kepada lebih dari 200 mahasiswa UIN Datokarama.
“Kami berharap bantuan ini meringankan beban mahasiswa, sehingga mereka bisa fokus menyelesaikan pendidikan dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Rony.
Dengan talk show ini, Bank Indonesia memperlihatkan peran aktifnya dalam membangun bangsa melalui pemberdayaan generasi muda. **