WARTA SULTENG, PALU – Setelah kemenangan dramatis atas Korea Selatan melalui drama adu penalti, Indonesia bersiap melanjutkan perjuangan mereka di Piala Asia U23.
Malam ini, di babak semifinal, Indonesia akan berhadapan dengan Uzbekistan. Antusiasme pun tinggi, dengan harapan agar Indonesia tetap konsisten dalam permainannya untuk melaju ke final.
Ayah dari salah satu pemain, Witan Sulaeman, yang berasal dari Kota Palu, menyampaikan harapannya agar anaknya dan timnya tetap konsisten dalam bermain untuk menghadapi pertandingan dengan baik.
“Saya baru saja komunikasi dengan Witan, ia minta doa agar diberikan kesehatan jasmani. Saya juga pesan ke dia (Witan) agar ia dan teman-temannya selalu bermain dengan konsisten” ujar Humaidi, saat diwawancarai di kediamannya, Jl. Ganogo, Kelurahan boyoge, Kota palu, Senin, (29/04)
Pertemuan antara Indonesia dan Uzbekistan akan berlangsung di Stadion Abdullah bin Halifa, Doha, ibukota Qatar.
Humaedi, turut memberikan pandangannya tentang performa timnas Indonesia dalam pertandingan-pertandingan terakhir.
Menurutnya, tim Witan dan rekan-rekannya sudah bermain dengan maksimal, namun ia tetap berharap agar Indonesia bisa tetap konsisten untuk mengalahkan Uzbekistan dan melaju ke final.
Humaedi memprediksi bahwa Indonesia akan menang atas Uzbekistan dengan skor 3-1. Keluarga dan tetangga Witan di Palu pun telah merencanakan untuk menggelar nonton bareng demi memberikan semangat kepada timnas Indonesia dalam pertandingan nanti malam.
“Insya allah nanti malam kita akan nonton bareng dirumah ini, keluarga Witan dan tetangga akan meraimaikan. Kami sudah kordinasi dengan Kelurahaan, rencanya kami tutup jalan saat nobar nanti” tambah Humaidi.
Terakhir, Ayah Witan pun bercerita bagaimana kebiasaan yang dilakukan anaknya di setiap pertandingan. Menurutnya, Witan selalu menelpon ke dia setiap akan bertanding di semua peetandingan.
“Kebiasaan Witan itu, kalau sudah naik dalam Bus menuju ke stadion, dia selalu menelepon saya, di semua pertandingan dan dimanapun dia berada, pasti kalau sudah naik Bus dia telepon memohon doa dari orangtua” tutup Humaidi. (OD)