DONGGALA, Warta Sulteng –

Banjir bandang yang menerjang Desa Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Tengah, telah menelan korban jiwa.

Satu dari dua warga yang sebelumnya dilaporkan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu pagi (28/5). Sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian dan diduga tertimbun material lumpur.

Peristiwa banjir terjadi pada Selasa (27/5) sekitar pukul 15.00 WITA setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Luapan sungai di sekitar desa menyebabkan air deras membawa lumpur dan menghantam pemukiman warga serta sejumlah fasilitas umum.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi mencatat, sebanyak 350 rumah terdampak akibat banjir bandang tersebut.

Sebuah jembatan dilaporkan putus total. Sementara itu, bangunan pendidikan seperti TK, SD, SMP, dan madrasah juga ikut terendam dan rusak.

Sedikitnya 100 kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Tim SAR gabungan dikerahkan sejak hari pertama untuk melakukan pencarian terhadap korban hilang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, , menjelaskan bahwa satu korban bernama Rano, berusia sekitar 64 tahun, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pagi hari pukul 07.00 WITA.

“Kejadian kemarin sore, pukul 15.00 WITA, kami dari pencarian dan pertolongan Palu menggerakkan satu tim untuk melaksanakan pencarian” terang Rizal.

“Untuk jumlah korban yang dilaporkan awal adalah satu orang atas nama Ibu Rano, kemudian setelah assessment kembali, dilaporkan ada dua orang” tambahnya.

Hari ini, hari kedua operasi SAR, satu korban atas nama Ibu Rano ditemukan. Hari ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu akan menambah satu tim untuk mencari satu warga lagi yang diduga tertimbun lumpur.

Sampai menjelang siang hari ini, proses pencarian terhadap satu korban lainnya, atas nama Ramsiah, masih berlangsung.

Sementara itu, kebutuhan mendesak yang dilaporkan dari lokasi kejadian mencakup logistik darurat, air bersih, siap saji, tenda pengungsi, obat-obatan, serta perlengkapan anak-anak (kidsware).

Pihak BPBD Provinsi Sulawesi Tengah terus melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat desa serta kabupaten untuk mempercepat penanganan darurat pascabencana. Warga diimbau tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan masih mungkin terjadi.(*/Od)