Palu, Warta Sulteng –
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Tengah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) guna membahas strategi pengendalian inflasi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Devvanto, yang mewakili Gubernur Sulawesi Tengah.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, serta sejumlah pejabat penting, termasuk Kapolda, Kepala Staf Korem, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dan PT Pelindo.
Selain itu, Walikota dan para Bupati di Sulawesi Tengah, Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, serta anggota TPID provinsi dan kabupaten/kota juga mengikuti rapat secara daring.
Dalam sambutannya, Rudi Devvanto menekankan pentingnya stabilitas harga dan tantangan pengendalian inflasi di Sulawesi Tengah, terutama menjelang momen peningkatan konsumsi masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kita harus memastikan bahwa inflasi tetap terkendali agar daya beli masyarakat tidak terganggu,” ujar Rudi.
Ia juga menyoroti risiko perubahan iklim dan gangguan distribusi yang dapat memengaruhi harga komoditas.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terbuka terhadap inovasi guna memperkuat sektor pertanian, meningkatkan kualitas produksi, serta mencari solusi adaptif dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, memaparkan capaian inflasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sepanjang tahun 2024.
“Kami mencermati potensi kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan, dan langkah-langkah antisipatif harus segera diambil untuk menjaga stabilitas harga,” jelas Rony.
Ia juga menguraikan strategi pengendalian inflasi yang melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta.
Rakorda ini juga diikuti dengan kegiatan Capacity Building TPID se-Sulawesi Tengah yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yakni Prof. Dr. Muhammad Firdaus dan Moch Edy Yusuf.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan laporan evaluasi kinerja TPID tahun 2024 serta pelaksanaan TPID Award.
“Penting bagi TPID untuk memiliki strategi yang tepat dalam menyusun laporan evaluasi kinerja agar bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ungkap Prof. Firdaus.
Dalam sesi ini, para narasumber memberikan wawasan mengenai komponen penilaian kinerja TPID serta strategi peningkatan efektivitas kebijakan pengendalian inflasi di daerah.
Dengan adanya Rakorda dan Capacity Building ini, diharapkan TPID se-Sulawesi Tengah dapat menyusun laporan evaluasi kinerja secara lebih baik serta meningkatkan peluang dalam TPID Award.
Lebih dari itu, hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat mendukung stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah menjelang hari besar keagamaan. **