| Warta Sulteng –

Ismail yang akrab disapa Wawan menyatakan menerima dengan lapang dada keputusan dirinya tidak lolos sebagai bakal calon Ketua Umum Ikatan Indonesia (ISSI) Sulawesi Tengah periode 2025–2029.

Meski demikian, Wawan melontarkan kritik tajam terhadap mekanisme pencalonan yang dinilainya tidak inklusif. Ia menyoroti persyaratan yang mewajibkan calon ketua pernah menjabat sebagai inti selama satu periode penuh.

“Dengan ini, praktis kader dari dan kota langsung tersingkir. Faktanya, belum ada kader di daerah yang menjabat satu periode penuh,” ujar Wawan kepada media, Kamis (3/7/2025).

Ia menilai ketentuan tersebut hanya menguntungkan pengurus , yang masa jabatannya bahkan sempat diperpanjang.

“Kalau begini, hanya pengurus provinsi yang bisa maju, sementara yang lain tidak punya peluang sama sekali,” tambahnya.

Kendati kecewa, Wawan memastikan akan tetap mengawal jalannya Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) ISSI Sulteng. “Saya akan pastikan proses Musprov berjalan sesuai AD/ART. Steering committee juga harus konsisten dalam menegakkan aturan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Rusli saat dihubungi via telepon, Kamis (4/7/2025), menjelaskan bahwa secara administrasi tidak ada masalah dalam proses pencalonan. Namun, ia menegaskan secara substansi AD/ART mengharuskan calon ketua pernah menjadi pengurus selama satu periode, yakni empat .

“Selanjutnya SC akan membuka pendaftaran dalam satu atau dua hari ke depan. Kami masih menyusun teknis dan mekanismenya di tingkat SC,” kata Rusli. (*/od).