PALU | Warta Sulteng –
Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama Komisi IV DPR RI menegaskan komitmen memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong peningkatan ekspor komoditas unggulan Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja Komisi IV ke Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tengah, Senin (22/9/2025).
Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menyebut lembaganya memiliki peran vital dalam menjaga keanekaragaman hayati, memfasilitasi perdagangan global, serta memastikan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Ia menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia, revitalisasi laboratorium, dan digitalisasi layanan karantina.
“Optimalisasi terus kami lakukan agar lalu lintas komoditas, baik domestik maupun ekspor, aman, bebas hama penyakit, dan sesuai standar mutu negara tujuan,” ujar Sahat.
Dalam kesempatan yang sama, Tim Komisi IV DPR RI meninjau fasilitas karantina serta sejumlah komoditas unggulan Sulteng dari sektor pertanian dan perikanan. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menilai potensi ekspor daerah ini sangat besar, mulai dari durian montong hingga produk perikanan seperti tuna dan kepiting yang sudah rutin dikirim ke luar negeri.
“Komoditas khas Sulawesi Tengah ini harus terus didorong untuk menembus pasar global. Durian montong sudah masuk ke Tiongkok, sementara tuna dan kepiting punya pasar tersendiri yang harus kita perkuat,” kata Abdul Kharis.
Sahat menambahkan, Barantin akan terus meningkatkan sarana prasarana layanan terintegrasi. Menurutnya, penguatan sistem pengawasan dan jaminan mutu menjadi kunci menjaga kepercayaan pasar internasional sekaligus melindungi masyarakat dalam negeri.
Kunjungan kerja ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sulteng, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta pelaku usaha eksportir. Sinergi antara Barantin, DPR RI, dan pemerintah daerah diharapkan mampu mempercepat akselerasi ekspor, memperkuat daya saing komoditas, dan menjamin keberlanjutan perdagangan yang sehat di Sulawesi Tengah.**