, Warta Sulteng –

Perum Bulog Kantor Wilayah () Sulawesi Tengah mencatat realisasi pengadaan beras hingga pekan kedua April 2025 telah mencapai 3.128 ton dari target 3.894 ton.

Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, Elis Nurhayati, optimis sisa target sebesar 20 persen dapat tercapai dalam tiga pekan terakhir bulan ini.

“Kami optimis target tersebut dapat tercapai. Ini adalah hasil antara Bulog, Dinas Pertanian maupun kabupaten/, serta dukungan penuh dari dan jajarannya,” ujar Elis, dalam keterangannya, Senin, (14/4).

Ia menjelaskan bahwa proses penyerapan dilakukan secara terpadu melalui kunjungan langsung ke wilayah-wilayah panen, termasuk ke penggilingan.

Dalam setiap kunjungan, Bulog selalu didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan aparat Babinsa di tiap kecamatan.

Elis juga mengungkapkan bahwa penyerapan beras dilakukan secara kumulatif di seluruh wilayah kerja Bulog Sulteng, mencakup Kanwil serta tiga : Luwuk, Poso, dan Toli-Toli.

Penyerapan terbesar terjadi di Kabupaten yang mengalami panen sejak Februari, diikuti wilayah lain seperti Sigi, Donggala, Toli-Toli, dan sebagian wilayah di Poso dan .

Meski selama ini penyerapan di Sulteng didominasi beras, Bulog mulai menyerap gabah kering panen (GKP) di wilayah Toribulu.

Langkah ini menyusul perubahan kebijakan nasional Bulog yang kini mendorong penyerapan GKP di seluruh Indonesia, tidak hanya di sentra produksi utama seperti Jawa dan Sumatera.

“Dari hasil wawancara kami dengan petani dan penggilingan, sebagian besar petani di Sulteng memang lebih terbiasa menjual dalam bentuk beras. Namun, kami temukan wilayah Toribulu yang secara menjual dalam bentuk gabah. Maka dari itu, penyerapan gabah mulai kami lakukan di sana,” terang Elis.

Bulog Sulteng terus memantau perkembangan panen di tiap daerah untuk menyesuaikan strategi penyerapan hingga target akhir terpenuhi dan menanti penugasan selanjutnya dari pemerintah pusat. (Od)