DONGGALA, POSO, WARTA SULTENG –
Hujan deras yang mengguyur sepanjang Sabtu (30/11) mengakibatkan banjir di dua desa di wilayah Kabupaten Donggala dan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan ratusan rumah warga terendam akibat meluapnya aliran sungai dan buruknya drainase di wilayah terdampak.
Di Desa Towiora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, banjir merendam sedikitnya dua dusun. Intensitas hujan yang tinggi sejak pagi hingga sore hari membuat sungai dan sistem drainase tidak mampu menampung debit air, menyebabkan luapan yang merendam permukiman.
“Ada sekitar 100 kepala keluarga terdampak dan 100 unit rumah yang terendam,” ungkap BPBD Sulawesi Tengah dalam laporannya.
Sementara itu, banjir juga melanda Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso. Hujan deras yang mengguyur sepanjang hari menyebabkan tanggul sungai di wilayah tersebut jebol. Selain itu, pendangkalan sungai turut memperburuk situasi sehingga air meluap ke permukiman warga.
Menurut BPBD Sulawesi Tengah, di Desa Meko, sekitar 800 jiwa terdampak dan lebih dari 200 rumah warga terendam. Dampak lainnya meliputi rusaknya infrastruktur umum, seperti 200 meter jalan desa yang terputus, empat rumah ibadah yang terendam, serta beberapa kantor dan fasilitas pendidikan ikut terkena imbas.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Tim kami terus memantau dan membantu warga terdampak, terutama untuk evakuasi dan penanganan awal,” ungkap laporan BPBD Sulawesi Tengah. Tim tanggap darurat juga dikerahkan untuk mengatasi kerusakan pada fasilitas umum serta mendistribusikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Hingga Minggu pagi (1/12), petugas masih melakukan pendataan kerusakan dan kebutuhan warga. Pemerintah daerah berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk mempercepat pemulihan situasi di kedua wilayah terdampak.
Bencana banjir ini kembali mengingatkan pentingnya pengelolaan tata ruang dan mitigasi bencana, terutama di wilayah rawan banjir. Peningkatan kapasitas drainase dan rehabilitasi tanggul sungai menjadi prioritas yang harus segera ditangani demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(*/Od).