PALU | Warta

Perum Bulog Kantor Wilayah Tengah terus mengoptimalkan hasil panen petani lokal untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) hingga akhir 2025 mendatang.

Wilayah Bulog Sulteng, Jusri, mengungkapkan hingga awal Oktober 2025, pihaknya telah menyerap sekitar 70 ton jagung dari berbagai di Sulteng.

“Alhamdulillah, dua pekan terakhir sudah hampir 70 ton dan terus bertambah. Yang paling besar dari wilayah sekitar 50 ton,” ujar Jusri, di ruang kerjanya, Jumat (3//2025).

Program penyerapan jagung ini telah berjalan sejak akhir Agustus 2025 dengan target nasional sebesar 5.200 ton hingga Desember mendatang. Bulog berharap volume serapan dapat meningkat signifikan dalam beberapa bulan ke depan.

“Kami mulai akhir Agustus baru ada yang masuk. Harapannya, di bulan Oktober ini semakin banyak yang terserap,” imbuhnya.

Bulog Sulteng menetapkan harga pembelian jagung di sebesar Rp5.500 per kilogram dengan kadar air 18–20 persen. Sedangkan harga di mencapai Rp6.400 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen.

Tak hanya dari sisi harga, Jusri juga menilai dukungan lintas sektor sangat menentukan kelancaran program ini. Ia secara khusus mengapresiasi peran aktif Polri yang membantu mempercepat distribusi informasi dan pembinaan petani di lapangan.

“Teman-teman kepolisian sangat membantu penyerapan, karena mereka ada sampai di tingkat kecamatan. yang punya binaan petani bisa ikut menyampaikan informasi, sehingga program cepat tersebar dan berjalan efektif,” tandas Jusri.

Dengan dukungan tersebut, Bulog optimistis target penyerapan jagung lokal sebesar 5.200 ton dapat tercapai hingga akhir tahun, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis produksi daerah.**