WARTA SULTENG, – Perum Bulog (Sulteng) akan memulai penyaluran tahap ketiga pada bulan Agustus 2024.

ini akan berlanjut hingga Oktober dan Desember, dengan interval satu bulan tanpa penyaluran.

Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengatasi kebutuhan pangan selama periode tersebut.

“Untuk tahap ketiga ini bulan Agustus nanti baru kita salurkan jadi 3 bulan ke depannya itu diselang seling ya, untuk alokasi Agustus kemudian Oktober dan Desember jadi ada selang satu bulan satu bulan itu kosong itu penyaluran kalau untuk tahap ketiga ini,” ujar Pimpiman Wilayah (Pimwil) Heriswan.

Kata Heriawan, Menurut data yang ada, Bulog Tengah memiliki stok sekitar 17.000 ton, ditambah dengan 2.000 ton yang sedang dalam perjalanan dari Jawa Timur, sehingga total stok mencapai 19.000 ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.500 ton akan disalurkan setiap bulannya pada tahap ketiga ini, yang berarti ada sekitar 7.500 ton yang akan digunakan untuk program tersebut.

“Kalau untuk saat ini kita punya stok di gudang ini lebih kurang 17.000 ton sementara dalam perjalanan dari masih berjalan sekitar 2000 ton. Jadi kalau total itu masuk semua ada 19.000 ton dan kalau kita hitung untuk kegiatan penyaluran bantuan pangan ini 2.500 ton kali 3 berarti 7.500 ton masih ada 10.000 ton lagi stok,” jelasnya.

Selain penyaluran bantuan pangan, Bulog juga sedang melakukan penyerapan hasil panen lokal di Parigi Moutong sebanyak 200 ton, yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung petani lokal.Dalam menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan stok hingga akhir tahun, pimpinan Bulog menjelaskan bahwa stok saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Desember 2024, termasuk untuk kegiatan murah dan gerakan .

“Terkait pasar murah ini, kita siapkan 5 ton di setiap kegiatan, kalau kurang kita tambah berapapun kita siapkan. Kami selalu komitmen untuk menyiapkan ini bagi masyarakat,” katanya.

Bulog juga menyatakan kesiapan menghadapi berbagai bencana alam yang mungkin terjadi ke depannya, dengan memastikan stok pangan yang cukup dan siap didistribusikan kapanpun diperlukan.

“Bulog ini punya masyarakat, punya rakyat Indonesia. Di mana-mana selalu ada Bulog jadi Bulog ini tidak kemana-mana tapi ada di mana-mana. Kami selalu siap menghadapi berbagai situasi, termasuk bencana alam,” tegasnya.

“Bulog Sulawesi Tengah di tahun kemarin itu ranking 1 dalam hal penyaluran dan kemarin lagi kita di tahap kedua lagi itu kami menempati lagi yang terbaik lagi kecepatan percepatan percepatan dan kecepatan ya,” tutupnya.

Bulog terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kecamatan dalam menghadapi berbagai tantangan dan memastikan penyaluran bantuan pangan berjalan lancar dan tepat sasaran. (Od)