Palu – Perkembangan teknologi semakin pesat, namun kesenjangan dalam akses digital masih menjadi persoalan serius. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Novalina, saat membuka diskusi Fokus Grup Rumah Sehat Rakyat Virtual di Swisbel Hotel, Rabu (11/9/2024).
“Masalah kesenjangan layanan digital menjadi pekerjaan yang harus segera diatasi,” tegas Novalina di hadapan perwakilan OPD kesehatan, Kominfo, serta perguruan tinggi, mahasiswa, dan LSM dari Sigi, Kota Palu, dan Provinsi Sulteng.
Menurutnya, tantangan utama dalam mengatasi masalah ini terkait kebijakan dan regulasi di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang harus mendukung layanan digital. Tantangan lainnya menyangkut kesiapan sumber daya manusia untuk mengintegrasikan teknologi digital secara sinergis.
Dalam kesempatan yang sama, Rita Damayanti, pemimpin program UK Government Digital Access Programme, menyatakan bahwa kelompok yang belum memiliki akses digital termasuk dalam kategori marginal. Program pemerintah Inggris ini bertujuan mencari contoh pemanfaatan akses digital oleh kelompok-kelompok tersebut.
“Program ini menyasar lima negara, termasuk Indonesia, Nigeria, Afrika Selatan, Brasil, dan Kenya, dengan total penerima manfaat mencapai 70 ribu orang,” ujar Rita.
Ia juga berharap adanya kolaborasi antar pihak untuk menghasilkan solusi efektif dalam mengatasi isu digital di masyarakat.
Di Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan program internet desa yang diinisiasi oleh Common Room bersama Roa Jaga Roa di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Program lainnya adalah Rumah Sehat Rakyat Virtual yang dijalankan oleh Rumah Sehat Rakyat bersama Roa Jaga Roa. **