, Warta Sulteng –

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi resmi menyesuaikan Harga Eceran (HET) LPG subsidi 3 kilogram di , Sulawesi Tengah.

Penyesuaian ini dilakukan menyusul beroperasinya kembali Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Prima Setosa Alam Lestari (PSAL) sejak 24 Maret 2025, yang membuat distribusi LPG kembali normal.

“Penyesuaian HET ini merujuk pada Peraturan Nomor 2 2021. Dengan beroperasinya kembali supply point di Parigi Moutong, biaya distribusi menurun, sehingga HET di tingkat pangkalan juga mengalami penurunan,” ujar Adri Angga Aditya, Sales Area Manager Retail Sulawesi Tengah, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Saat ini, distribusi LPG 3 kg di Parigi Moutong dilayani oleh enam agen (baik PSO maupun NPSO) dengan total 831 pangkalan resmi yang tersebar di seluruh kecamatan.

Jaringan distribusi ini menjadi penopang utama penyaluran energi bersubsidi ke rumah tangga dan pelaku UMKM, termasuk di wilayah pesisir dan pelosok.

Penyesuaian HET bervariasi berdasarkan jarak distribusi dan kondisi geografis. Di Kecamatan Parigi, misalnya, HET turun dari Rp19.900 menjadi Rp18.000 per tabung. Penurunan serupa terjadi di Parigi Selatan, Parigi Tengah, dan Parigi Barat.

Di Kecamatan Kasimbar, HET disesuaikan dari Rp21.800 menjadi Rp19.900. Sementara di wilayah dengan jarak distribusi terjauh seperti Ongka Malino, Bolano, dan , HET turun dari Rp25.400 menjadi Rp24.200.

Secara keseluruhan, hampir seluruh kecamatan di Parigi Moutong mengalami penurunan HET sebesar Rp2.000 hingga Rp2.500 per tabung. Penurunan ini dinilai meringankan beban dan meningkatkan akses terhadap energi bersubsidi yang lebih terjangkau.

Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat dan pelaku usaha pangkalan. Mahar, pemilik pangkalan LPG di Kecamatan Tinombo Selatan, mengatakan, “Kami merasa terbantu karena pasokan lebih dekat dan harga di pangkalan lebih terjangkau bagi masyarakat.”

Intan, pengelola pangkalan di Kecamatan Kasimbar, turut mengapresiasi langkah ini. “Dengan turunnya HET, pelanggan tidak lagi khawatir soal harga. Ini berdampak bagi rumah tangga,” ujarnya.

Pertamina memastikan distribusi LPG 3 kg tetap dilakukan sesuai kuota dan diawasi ketat agar tepat sasaran. Masyarakat diimbau membeli LPG hanya di pangkalan resmi guna menghindari harga di atas HET.

“Pertamina berkomitmen memastikan distribusi LPG bersubsidi berjalan adil dan merata. Penyesuaian ini diharapkan membantu masyarakat, khususnya penerima subsidi,” ujar Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi.

Ia menambahkan, “Kami mengimbau masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi. Selain harga sesuai HET, stoknya juga terpantau dan diawasi” pungkasnya. **