Palu, Warta Sulteng –
Perwakilan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah melakukan sosialisasi harga eceran tertinggi (HET) Minyakita di Kota Palu, dengan fokus pada para pedagang di pasar tradisional, khususnya RPK di Pasar Masomba dan Pasar Inpres Manonda.
Pimwil Bulog Sulteng, Heriswan, melalui Manajer Bisnis Abd Halim Sarro, menegaskan bahwa sosialisasi ini penting untuk memastikan minyak goreng Minyakita dijual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi lonjakan harga yang berkontribusi terhadap inflasi, serta menjaga kestabilan harga bahan pokok di masyarakat.
“Pasar Masomba dan Manonda dipilih karena keduanya menjadi acuan pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS). Kami ingin memastikan bahwa harga Minyakita yang dijual sesuai dengan HET akan memberikan dampak signifikan terhadap pengendalian inflasi,” ujar Halim.
Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Pemerintah Sulawesi Tengah, sosialisasi ini melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng serta Perindag Kota Palu.
Tujuan utamanya adalah agar konsumen mendapatkan harga yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam sosialisasi tersebut, disampaikan bahwa harga eceran Minyakita yang berlaku untuk konsumen akhir adalah Rp15.700 per liter. Rincian harga sebelumnya, dari produsen hingga pengecer, juga turut disosialisasikan: DPO produsen ke D1 sebesar Rp13.500, DPO D1 ke D2 Rp14.000, dan D2 ke pengecer Rp14.500 per liter.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap masyarakat dan pedagang semakin memahami dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga produk yang beredar di pasar,” tambah Halim.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan harga di tingkat pasar dan meningkatkan kesadaran pedagang serta konsumen tentang pentingnya harga yang wajar dalam upaya pengendalian inflasi. **