WARTA SULTENG, PALU – Panitia Khusus (Pansus) percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi menemukan banyak pekerjaan Huntap II Tondo yang belum selesai, meskipun masa kontrak akan berakhir pada 16 Juni 2024.
Dari total 1.055 unit Huntap II Tondo, baru 961 unit yang sudah dibangun. Pansus tidak ingin penyerahan Huntap dilakukan setengah-setengah dan meminta agar semua pekerjaan diselesaikan sebelum masa kontrak berakhir.
“Jangan sampai penyerahan ini setengah-setengah, harusnya diselesaikan semua. Sudah mau berakhir masa kontrak, kita tidak tau mereka adendum atau bagaimana,” ujar Ketua Pansus rehab rekon Syarif.
Pansus juga menyoroti kualitas pekerjaan Huntap II Tondo. Ditemukan banyak kerusakan seperti jalan, drainase, pondasi talud, trotoar, dan lain sebagainya. Selain itu, Pansus juga menemukan adanya indikasi subkontrak yang tidak sesuai dengan ketentuan dan pembayaran upah pekerja yang tidak sesuai.
“Biaya pengecetan satu unit Huntap itu Rp 650 ribu, tapi saat di lapangan pekerja hanya dibayar Rp 350 ribu,” ungkap Wakil Ketua Pansus Ahmad Humair.
Anggota Pansus Muslimun menyatakan bahwa pihaknya tidak yakin pengajuan adendum dapat menyelesaikan semua pekerjaan.
“Kalau mereka mau adendum itu ada prosedurnya, tapi dari hasil peninjauan, saya tidak yakin semua akan selesai,” tuturnya.
Pansus rehab rekon akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada 14 Juni 2024 bersama pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Huntap II Tondo untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut.