PALU, Warta Sulteng –
Penangkapan pasangan A dan M di Palu menambah panjang daftar kasus narkoba yang melibatkan keluarga. Alih-alih memberi teladan bagi anak-anaknya, pasangan ini justru terjerat dalam lingkaran peredaran sabu.
Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams, menyebut kasus ini sebagai bentuk degradasi moral akibat narkoba.
“Narkoba tidak hanya merusak tubuh, tapi juga menghancurkan nilai-nilai dalam keluarga. Kasus suami istri ini adalah contoh nyata bagaimana bahaya narkoba bisa meluluhlantakkan rumah tangga,” ungkapnya.
Warga sekitar Jalan Lekatu pun mengaku resah sebelum penangkapan terjadi. Salah satu tetangga menyebut aktivitas pasangan itu kerap menimbulkan kecurigaan.
“Banyak orang datang silih berganti, makanya kami lapor ke polisi,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Kasus ini menjadi peringatan bahwa narkoba bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial yang berpengaruh langsung terhadap keharmonisan keluarga dan masa depan generasi muda.