, Wartasulteng.com – Tengah, Dr. H. Hafid, M.Si, menegaskan pentingnya efisiensi penggunaan anggaran dan peningkatan kualitas pendidikan sebagai strategi utama untuk menekan angka kemiskinan di daerah. Pernyataan ini disampaikan dalam Pimpinan (Rapim) yang diadakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, di Ruang Polibu Kantor Gubernur.

Dalam rapat tersebut, Gubernur Anwar Hafid didampingi oleh Wakil Gubernur , dr. Reny A. Lamadjido, Sekretaris Daerah Sulteng, Dra. Novalina, dan Kepala Perwakilan BPKP Sulteng, Agus Yulianto. Rapat dihadiri oleh berbagai pejabat dan kepala organisasi perangkat daerah () di lingkup Pemda Sulteng.

Gubernur menekankan bahwa seluruh perangkat daerah harus memahami semangat “Sembilan Berani,” terutama dalam hal keberanian melakukan efisiensi fiskal. Ia mengkritisi banyaknya program dengan anggaran besar tetapi dengan manfaat yang kecil bagi masyarakat. “Belanja program harus murni untuk rakyat, bukan habis untuk perjalanan dinas atau urusan administratif,” tegasnya.

Gubernur juga meminta agar penyusunan APBD 2026 dilakukan lebih cermat dan berorientasi hasil. Ia menggarisbawahi pentingnya sektor pendidikan dalam menurunkan angka kemiskinan, dengan menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah di Sulteng dari sembilan tahun menjadi dua belas atau tiga belas tahun.

Selain itu, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan perlunya pembaruan data kemiskinan yang lebih cepat dan akurat, serta menyarankan agar Dinas Sosial, , , dan Kementerian Sosial duduk bersama untuk menyatukan dataset kemiskinan daerah.

Menutup arahannya, Gubernur meminta agar Bappeda dan Dinas Pendapatan segera menjadwalkan pertemuan untuk membahas kemandirian fiskal daerah, melibatkan BPS, BPKP, dan Kementerian Keuangan.