PALU | Warta Sulteng –
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah memperkuat langkah pengendalian harga pangan dengan melakukan rapat koordinasi sekaligus inspeksi lapangan pada Selasa (15/7).
Upaya ini menjadi bagian strategi menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan pokok di tengah dinamika ekonomi saat ini.
Rangkaian kegiatan dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Sulteng, Dr. Rudi Dewanto, SE., MM., dan diikuti jajaran TPID yang meliputi Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Miftachul Choiri; Kepala Bulog Kanwil Sulteng, Elis Nurhayati; Kadis Perindag, Richard Arnaldo; Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nelson Metubun; serta Plt. Kadis Pangan, Rustam Arifuddin.
Peninjauan dimulai di Gudang Bulog Tondo untuk memeriksa ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dari data Bulog, stok beras SPHP di Sulawesi Tengah mencapai 13.560 ton, yang siap disalurkan melalui pengecer, koperasi, toko binaan pemda, serta program Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Dengan produksi beras 208.851 ton dan konsumsi Januari-Mei 133.658 ton, Sulawesi Tengah dalam posisi surplus. Stok kita aman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir atau melakukan panic buying,” tegas Rudi Dewanto.
Rombongan juga memantau Pasar Masomba dan Pasar Manonda, dua pusat distribusi pangan di Kota Palu. TPID memastikan pasokan beras SPHP akan dipercepat penyalurannya ke kedua pasar tersebut mulai Rabu (16/7) melalui Warung Komoditas Pangan (WARKOP) TPID dan Gerakan Pangan Murah.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi TPID Sulteng dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Sinergi lintas instansi diharapkan dapat menjaga keterjangkauan harga pangan pokok, melindungi daya beli masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Intervensi pasar yang tepat akan menjaga stabilitas harga. Kami ingin memastikan masyarakat mudah mengakses bahan pangan dengan harga wajar,” ujar Kepala Bulog Kanwil Sulteng, Elis Nurhayati.
Dengan penguatan distribusi SPHP dan program-program intervensi lainnya, TPID Sulteng optimistis dapat menekan potensi lonjakan harga menjelang momentum-momentum besar yang biasanya memicu inflasi pangan.**