PALU, WARTA SULTENG – Olahraga Freeletics, yang menggunakan berat badan sendiri dalam berbagai latihan intens, semakin diminati oleh pencinta olahraga di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kota Palu. Olahraga ini pertama kali dikenal di Jerman pada tahun 2003 dan diperkenalkan di Indonesia oleh Coach Andin. Di Palu, Coach Catur menjadi pionir yang memperkenalkan Freeletics pada tahun 2015 di berbagai lokasi seperti Anjugan Palu, Pogombo, Bundaran Nasional, dan terakhir di Lapangan Vatulemo pada Juni 2023 sebelum direhabilitasi.
Tidak ingin kegiatan ini terhenti, komunitas Freeletics Palu Capten Putri dan coacs Rio, Andika, Yudi, Anto, Dewa, Fery, Dwi terus megaungka hingga kemudian pindah ke Taman Gor dan Taman Nasional, sebelum akhirnya kembali ke Lapangan Vatulemo yang baru hingga saat ini. Freeletics di Palu kini dilakukan rutin setiap Rabu dan Jumat pukul 19:45 WITA di Lapangan Vatulemo, yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat yang ingin menjaga kebugaran dan kesehatan.
Olahraga Freeletics sendiri terdiri dari tiga sesi latihan utama, yaitu:
- High-intensity workout (latihan dengan intensitas tinggi)
- Training plans (rencana latihan)
Beberapa gerakan yang dilakukan dalam Freeletics antara lain push up, sit up, plank, leg lever, squat, jumping jack, dan burpees. Meski sederhana, latihan ini menekankan ketepatan dalam melakukan setiap gerakan, dengan durasi tertentu untuk setiap repetisinya.
Bagi yang rutin berlatih Freeletics, manfaatnya sangat besar, mulai dari peningkatan kekuatan otot, kebugaran, ketahanan jantung paru, hingga pembakaran lemak dan kalori secara efektif. Oleh karena itu, olahraga ini semakin digemari di Palu, sebagai salah satu cara yang menyenangkan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.