PALU – Ketua Umum PERSI dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), dan Ketua umum MAKERSI Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, Sp.FM(K) Resmi melantik Pengurus PERSI dan MAKERSI Sulawesi Tengah Periode periode 2023 – 2026 di Aula Pogombo Gubernur Sulteng, Sabtu, (16/12).
Dalam sambutan Gubernur Sulteng yang di wakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulawesi Tengah Fahrudin Yanbas, pemerintah siap Berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan lingkungan di Sulawesi Tengah, Pemerintah juga mengajak pengurus PERSi dan MAKERSI dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Sulteng.
“Kesehatan dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pola hidup bersih dan sehat Jangan hanya jargon tapi betul-betul menjadi sesuatu yang dipahami oleh masyarakat. Mulai dari stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil, penyakit menular dan lainnya, ini perjuangan kita bersama, butuh kolaborasi,”.
Ketua PERSI dr. Hendrik Tahir, DHSM, M.Si dan Ketua MAKERSI Dr.dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes., Sp.OT.,FICS.,M.H Sulawesi Tengah yang habis dilantik langsung mengajak seluruh Pengurus untuk bekerja dengan ikhlas serta meminta arahan dan bimbingan untuk kemajuan PERSI dan MAKERSI di Sulteng.
Ketua Umum PERSI Pusat dr. Bambang Wibowo, Sp.O.G, SubSp.K.Fm, MARS, FISQua menyatakan PERSI bertujuan membantu memfasilitasi kebutuhan anggotanya yaitu rumah sakit untuk memperjuangkan kepentingan mereka secara kolektif.
Nanti tantangannya adalah memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari sektor pariwisata. Untuk kesehatan, dibutuhkan persiapan sumber daya manusia, itu yang paling jadi tantangan, ujar dr. Bambang
Ketua umum MAKERSI Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto dalam sambutannya pelantikan PERSI dan MAKERSI Sulteng banyak mendapatkan apresiasi dimana pelantikan ini banyak unsur Profesi Organisasi yang tergabung dalam pengurusan di harapkan ini menjadi contoh yang positif.
Semoga usai pelantikan ini seluruh pengurus langsung bekerja dan memenuhi kode etik yang sudah tertera dalam ADrt.
menekankan pentingnya etika dalam pelayanan kesehatan. Menurutnya, etika adalah landasan utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Menolong orang yang sakit adalah tindakan mulia yang dihargai dalam semua agama, dan etika adalah landasan utamanya. Oleh karena itu, kami selalu mengingatkan bahwa bisnis tidak boleh mengorbankan kemanusiaan,” ujar Agus.