Palu, Warta Sulteng –

Kantor Perwakilan Indonesia (KPwBI) Provinsi Tengah melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mencintai, bangga, dan memahami penggunaan Rupiah.

Tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah, Rupiah juga dianggap simbol kedaulatan negara yang harus dihargai dan dihormati.

Setelah sukses dengan ajang pemilihan Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah pada , Bank Indonesia kini kembali menghadirkan kompetisi dengan nama Laskar Rupiah Sulawesi Tengah.

Kompetisi ini bertujuan mencetak generasi muda yang tidak hanya memahami konsep CBP Rupiah, tetapi juga siap menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sistem pembayaran non-tunai, terutama penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), serta pentingnya perlindungan konsumen.

Laskar Rupiah Sulawesi Tengah diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat tentang kebijakan Bank Indonesia sebagai bank sentral yang mendukung kebijakan ekonomi negara.

“Kami ingin agar generasi muda di Sulawesi Tengah dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan informasi tentang penggunaan Rupiah dan kebijakan Bank Indonesia yang lebih luas, khususnya dalam hal sistem pembayaran digital,” ujar Rony Hartawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah.

Peserta kompetisi ini berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah, termasuk Kota Palu, Sigi, , Kabupaten Morowali, Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten Poso, dan Kabupaten .

Sebanyak 104 peserta yang terdaftar, terdiri dari , pelajar SMA, freelancer, influencer, desainer grafis, fotografer, dan pewarta berita, menunjukkan keberagaman latar belakang yang turut mendukung tujuan kompetisi ini.

Proses yang terdiri dari pendaftaran, tantangan media sosial, mini bootcamp, hingga malam grand final menghasilkan 15 finalis yang berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam berkolaborasi dengan Bank Indonesia.

“Proses seleksi yang ketat benar-benar memberikan pengalaman berharga. Kami tidak hanya belajar tentang literasi keuangan, tapi juga bagaimana berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat,” kata Fadel Muhammad, juara kedua dalam kompetisi ini.

Pada malam grand final yang berlangsung di Ruang Kasiromu Bank Indonesia, Muh. Khadafi berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh Fadel Muhammad di posisi kedua, dan Andi Yana Sastia sebagai juara ketiga.

Malam penutupan kompetisi ini ditandai dengan pesan penting dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Rony Hartawan, yang berharap para finalis dan pemenang dapat terus aktif menyebarkan literasi keuangan dan kebijakan Bank Indonesia kepada masyarakat.

“Semakin banyak generasi muda yang memahami sistem pembayaran dan literasi keuangan, semakin besar kemungkinan kesadaran masyarakat dalam menggunakan Rupiah dengan bijak akan terus meningkat,” tambah Rony.

Pemenang kompetisi Laskar Rupiah Sulawesi Tengah ini juga memiliki kesempatan untuk mengikuti berbagai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan mewakili Sulawesi Tengah di ajang Duta CBP Rupiah tingkat nasional yang akan berlangsung di Jakarta pada Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) Agustus mendatang.

Dengan suksesnya kompetisi ini, Bank Indonesia berharap dapat mendorong lebih banyak generasi muda yang menjadi agen literasi keuangan, sekaligus memperkuat penggunaan Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara yang harus dihargai. **