WARTA SULTENG ,PALU – Rukmini Paata Toheke, pejuang adat dan juga memperjuangkan peran Tina Ngata (Perempuan atau Ibu di Desa) serta pemerhati lingkungan asal Desa Toro, Kabupaten Sigi, menerima penghargaan Kalpataru 2024.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui surat penetapan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan yang dikeluarkan pada 17 Mei 2024.
Rukmini memenangkan penghargaan tersebut dalam kategori pembina lingkungan. Dikenal sebagai “Tina” (ibu) Ngata Toro, ia mendapatkan penghargaan atas dedikasinya dalam menjaga dan melestarikan hutan di desanya yang berada di sekitar Taman Nasional Lore Lindu. Sejak tahun 1994.
Rukmini menggunakan pendekatan adat dan peran perempuan untuk melestarikan lingkungan.
Kearifan lokal yang dijaganya terus diwariskan kepada anak-anak di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, melalui Sekolah Adat Ngata Toro yang didirikannya.
Sebelum terpilih sebagai salah satu penerima Kalpataru, Rukmini masuk dalam 21 nominasi penghargaan Kalpataru 2024 se-Indonesia.Penghargaan Kalpataru 2024 terdiri dari empat kategori, yaitu perintis, pengabdi, penyelamat, dan pembina lingkungan.
Anugerah Kalpataru merupakan penghargaan tahunan yang diberikan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas dedikasi individu atau kelompok dalam menjaga lingkungan, serta menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat.
Dalam suatu kesempatan wawancara pada pekan lalu, Rukmini menjelaskan peran Tina Ngata di Ngata Toro sangat mempunyai peran yang startegis.
“Tina Ngata juga bagian dari pengambilan sebuah kebijakan, Tina Ngata juga selalu menjaga hubungan baik antar manusia dan hubungan baik dengan alam” jelas Rukmini.
Rukmini Toheke juga dikenal berperan serta menginisiasi dalam lahirnya organisasi perempuan di Sulawesi Tengah dalam menjaga krarifan dan lingkungan khususnya di Ngata Toro.
Acara penganugerahan Kalpataru 2024 akan diselenggarakan pada Juni di Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. (*/Od)