PALU | Warta Sulteng –

Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah memastikan kesiapan logistik untuk menyalurkan bantuan alokasi Oktober 2025, sambil menunggu instruksi resmi dari pemerintah pusat terkait teknis penyaluran minyak goreng merek Minyakita.

Pemimpin Wilayah Bulog Sulteng, Jusri, mengatakan seluruh stok beras untuk program bantuan sudah tersedia dan siap disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat. Setiap keluarga penerima nantinya akan mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.

“Kalau beras kami sudah siap disalurkan. Untuk minyak goreng masih dikomunikasikan dengan Bulog pusat terkait skema penyalurannya,” ujar Jusri, Kamis (23//2025).

Penyaluran minyak goreng menjadi bagian baru dari program bantuan pangan , yang merupakan kebijakan Prabowo Subianto. Jusri menyebutkan, pelaksanaan kali ini menjadi pengalaman pertama Bulog dalam mendistribusikan minyak goreng bersubsidi kepada masyarakat.

“Bulog diminta menyalurkan minyak goreng Minyakita. Kami tinggal menunggu instruksi lanjutan. Ada kemungkinan juga jumlah penerima bertambah,” tambahnya.

Selain fokus pada bantuan pangan, Bulog Sulteng juga terus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras di pasaran melalui penyaluran . Setiap hari, sekitar 40 hingga 50 ton beras SPHP digelontorkan ke pasar tradisional dan ritel modern di sejumlah wilayah.

“Harga beras memang mulai turun, tapi kami tetap menjaga stabilisasi agar tidak terjadi lonjakan lagi. Kalau ada harga tinggi di lapangan, biasanya itu stok lama,” jelas Jusri.

Sebagai langkah pengawasan, Bulog bersama Pengendalian Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Kemasan melakukan inspeksi mendadak () ke pasar tradisional dan toko ritel di , seperti Pasar Inpres, Pasar Masomba, Grand Hero, dan BNS. Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Dirreskrimsus Polda Sulteng.

“Kami juga mengimbau agar menggunakan kemasan beras yang resmi dan tercatat, bukan kemasan asal-asalan,” tegas Jusri.

Melalui langkah tersebut, Bulog berharap program bantuan pangan sekaligus upaya stabilisasi harga dapat berjalan efektif untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang akhir . **