PALU | Warta Sulteng –
Ratusan mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad) antusias mengikuti kegiatan sosialisasi bertema Ekonomi Digitalisasi Daerah, Kamis (31/7).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara FEB Untad dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah, yang bertujuan memperkuat literasi keuangan digital sejak dini di lingkungan kampus.
Sosialisasi menghadirkan tiga narasumber utama: Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tengah Rony Hartawan, Ketua Senat Untad Prof. Djayani Nurdin, dan Dekan FEB Untad Wahyuni Ningsi.
Dalam pernyataannya, Rony Hartawan menekankan pentingnya penggunaan layanan keuangan digital sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional. Menurutnya, mahasiswa perlu mulai membiasakan diri menggunakan layanan seperti QRIS dan mobile banking, karena ekonomi digital kini menjadi sumber pertumbuhan baru selain sumber daya alam.
“Transaksi dan volume perdagangan menjadi kunci ekonomi digital. Kami ingin mahasiswa menjadi pengguna aktif dan sadar digital sejak awal,” ujar Rony.
Sebagai bagian dari sosialisasi, BI Sulawesi Tengah juga menyelenggarakan post-test bagi para peserta untuk mengukur pemahaman materi yang telah disampaikan. Mahasiswa yang berhasil menjawab dengan benar berkesempatan mendapatkan hadiah menarik yang disediakan BI Sulteng.
Tak hanya itu, Rony juga mengangkat pentingnya gerakan CBP (Cinta, Bangga, Paham) Rupiah, untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap mata uang nasional. Ia menilai perilaku masyarakat terhadap Rupiah harus berubah dan dimulai dari lingkungan pendidikan tinggi.
Ketua Senat Untad, Prof. Djayani Nurdin, menilai kegiatan ini menjadi jembatan penting antara teori dan praktik. Menurutnya, mahasiswa harus dikenalkan pada realitas dunia kerja dan dunia usaha sejak dini, terutama di era serba digital.
“Kampus harus hadir sebagai ruang yang realistis dan progresif. Dunia digital adalah kenyataan yang akan mereka hadapi setelah lulus,” tegas Prof. Djayani.
Senada, Dekan FEB Untad Wahyuni Ningsi menambahkan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan arah kurikulum yang telah disiapkan fakultasnya. FEB Untad telah lama mengintegrasikan mata kuliah bisnis digital dan digital marketing dalam pembelajaran.
“Melalui sosialisasi ini, mahasiswa dapat memahami secara langsung bagaimana ekonomi digital dijalankan. Ini adalah penguatan terhadap apa yang sudah kami ajarkan di kelas,” kata Wahyuni.
Wahyuni juga menyampaikan rencana pembangunan Business Center di lingkungan kampus FEB, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu.
“Pusat bisnis nantinya akan menjadi ruang praktik bagi mahasiswa dalam mengembangkan minat dan keterampilan wirausaha berbasis digital” pungkasnya.(od)