| Warta

terus menyalakan semangat independen di Kota Palu lewat gelaran Bateman Road to Cafe, sebuah rangkaian pertunjukan musik yang memadukan kreativitas band indie lokal dengan geliat pelaku usaha kafe.

Program ini resmi dimulai pada 10 Oktober 2025 di Coffee Beans Cafe, Jalan Pemuda, Palu. Setelah itu, acara akan berlanjut ke Hanhau Coffee and Eatery pada 7 November, kemudian ke halaman Radio Nebula pada 17 November 2025 yang juga dirangkaikan dengan ke-39 Radio Nebula.

Rangkaian Bateman Road to Cafe akan ditutup di Pinpoint Cafe, Jalan Suprapto, pada Desember 2025. Band indie yang terlibat dalam event ‘' diantaranya, Suluh asa, Ourglad, Kereta, pakerti, Season candy, Smile jamming.

Promotor Bateman Production, Steve Oy, menjelaskan bahwa ide utama dari program ini adalah membangun kolaborasi yang saling menguntungkan antara pelaku musik dan pelaku usaha kafe.

“Bateman Road to Cafe adalah event yang tidak sekedar ajang manggung, tapi wadah kolaborasi. Kami ingin musik indie Palu punya ruang, dan kafe-kafe juga dapat manfaat dari semangat kreatif ini,” ujarnya.

Menurut Steve, konsep acara ini sederhana namun berdampak besar. Setiap penampilan menghadirkan band yang memiliki karya orisinal dan ditempatkan di kafe yang belum terlalu ramai pengunjung.

“Kami sengaja memilih kafe yang pengunjungnya belum terlalu ramai. Dengan menghadirkan band yang punya karya sendiri, kami ingin memberi magnet agar tempat itu hidup dan punya daya tarik baru,” katanya.

Bateman Production sendiri merupakan transformasi dari Bateman Band, grup indie Palu yang dikenal lewat single Hanya Malam pada 2021. Setelah sukses dengan karya tersebut dan menjalin kerja sama dengan PT Djarum (LA Bold), mereka memperluas kiprahnya sebagai promotor musik dengan fokus memperkuat ekosistem kreatif di Palu.

Selain menjadi wadah promosi bagi kafe, acara ini juga menjadi panggung bagi musisi lokal untuk menunjukkan identitas dan orisinalitas mereka. “Banyak band indie di Palu punya karya bagus, tapi belum punya panggung. Program ini jadi jembatan agar karya mereka bisa didengar langsung oleh ,” tambah Steve.

Rangkaian acara ini mendapat dukungan dari komunitas musik lokal dan di Palu. Antusiasme penonton yang memenuhi setiap gelaran menunjukkan bahwa musik indie masih punya tempat kuat di tengah masyarakat.

“Kami senang melihat dukungan yang luar biasa dari komunitas musik dan pengunjung kafe. Itu bukti bahwa musik lokal punya potensi besar dan layak terus dikembangkan,” ujar Steve.

Ke depan, Bateman Production berkomitmen menjaga keberlanjutan program ini sebagai agenda rutin. “Target kami sederhana: dua bulan sekali Bateman Road to Café digelar di tempat berbeda. Supaya roda ekosistem musik terus berputar dan komunitas kreatif Palu makin solid,” tutup Steve.

Lewat Bateman Road to Café, Bateman Production ingin menegaskan bahwa musik lokal bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian penting dari gerakan kreatif yang mampu menghidupkan ruang-ruang sosial dan di Kota Palu.(*/Od)