WARTA , PALU – Program “Berani Diadu” yang digelar oleh pasangan calon dan wakil , dan Lamadjido, berhasil menarik minat puluhan mahasiswa di Palu, Minggu , (21/7/24).

Para Mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan kritis kepada pasangan yang mengusung slogan BERANI (Bersama Anwar Hafid dan Reny Lamadjido).

Diskusi bertajuk “Berani Diadu, Berani Menjawab Tantangan” ini merupakan inisiatif pertama dari pasangan BERANI, di gelar di salah satu Cafe Jl. Wolter Monginsidi.

Pasanagan BERANI menjawab berbagai isu yang diajukan peserta, mulai dari investasi, pertumbuhan ekonomi, , sektor pariwisata, hingga masalah sosial lainnya.

Menjawab pertanyaan mengenai oligarki, Anwar Hafid menegaskan, Oligarki adalah mereka yang dibiayai oleh pihak ketiga.

“Jika saya terpilih menjadi gubernur, saya tidak akan diintervensi. Saya yakinkan itu, teman-teman bisa tagih saya,” tegasnya.

Mengenai isu kekerasan terhadap perempuan, pasangan BERANI berkomitmen untuk menjadikan hal ini sebagai prioritas jika terpilih. Mereka berjanji untuk mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini.

Dalam menjawab stigma masyarakat yang tidak mempercayai politisi, Anwar Hafid mencoba meyakinkan bahwa masih ada politisi yang baik dan dapat dipercaya.

“Saya yakinkan, tidak semua politisi tidak bisa dipercaya. Masih ada politisi yang baik,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa, Rizal, mengajukan pertanyaan tentang pertumbuhan tambang di Sulawesi Tengah dan dampaknya terhadap dana alokasi umum, alokasi khusus, dan bagi hasil.

Anwar menekankan pentingnya pengelolaan dana bagi hasil tambang yang harus dilakukan langsung di lokasi industri.

“Kita harus perjuangkan pengelolaan bagi hasil ini di lokasi industrinya. Jika pusat tidak bisa memberikan ini, saya akan pimpin demo ke pemerintah pusat,” kata Anwar.

Anwar juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi akibat investasi pertambangan tidak berdampak langsung pada masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah ke depan harus ditopang oleh pertanian dan perikanan sebagai dasar ekonomi kita. Ini akan mengurangi beban rakyat, membuka lapangan , dan meningkatkan pendapatan, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan PDRB,” jelasnya.

Di sektor pariwisata, Anwar menyatakan bahwa untuk meningkatkan kunjungan wisata, perlu ada perubahan status Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie menjadi bandara pusat di Sulawesi serta pembenahan infrastruktur penghubung ke lokasi objek wisata.

Dalam penyampaian akhir diskusi, pasangan BERANI menekankan tiga pesan utama kepada masyarakat untuk hindari politik identitas, politik fitnah, dan politik uang.

“Masyarakat harus memilih dengan akal sehat, bukan karena politik uang,” tegas Anwar.

Diskusi interaktif ini memberikan gambaran komitmen pasangan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido dalam menghadapi berbagai tantangan di Sulawesi Tengah, dengan harapan dapat membawa perubahan positif jika terpilih sebagai pemimpin . (Od)