| Warta

Perum Bulog memastikan ketersediaan di gudang masih untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir 2025.

Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, Jusri, menyebutkan total stok yang tersedia mencapai sekitar 20 ribu ton. Dari jumlah itu, 3 ribu ton sudah masuk dan sisanya masih dalam proses bongkar muat.

“Target penyerapan gabah dan beras di Sulteng mencapai ribu ton hingga akhir tahun. Kami juga menambah titik distribusi agar masyarakat mudah mendapatkan beras Bulog,” kata Jusri, Kamis (18/9/2025).

Selain menjaga ketersediaan, Bulog juga memfokuskan distribusi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga (SPHP). Program ini dinilai efektif menekan lonjakan harga di pasaran, sekaligus menjamin suplai beras tersedia secara merata.

“Strategi kami adalah membuat pasar jenuh dengan beras Bulog. Artinya, di setiap sudut pasar akan ada penjualan sehingga masyarakat tidak kesulitan membeli beras,” tambahnya.

Bulog juga bekerja sama dengan toko-toko ritel dan pasar agar beras Bulog bisa lebih dekat dengan konsumen. Dengan cara itu, masyarakat di wilayah perkotaan maupun pelosok tetap dapat membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau.*