, Wartasulteng.com –

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Tengah, Yus Mangun, menghadiri bersama Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang digelar di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, pada Rabu (5/11/). Rapat ini membahas persoalan berkurangnya dana transfer ke yang berdampak pada terbatasnya pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di tingkat provinsi maupun .

Dalam kesempatan tersebut, Yus Mangun menyampaikan bahwa pengurangan dana transfer ke daerah telah menimbulkan kesulitan serius bagi pemerintah daerah dalam menjalankan agenda pembangunan, terutama dalam sektor pelayanan publik yang sangat membutuhkan dukungan pendanaan yang memadai.

“Dampak pengurangan ini sangat nyata, karena pembiayaan daerah menjadi terbatas. Program-program prioritas, termasuk pembangunan dan pelayanan dasar, menjadi terhambat,” ujar Yus Mangun.

Yus Mangun juga menekankan pentingnya keadilan dalam pembagian Dana Bagi Hasil (DBH), khususnya di sektor . Ia menjelaskan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah merupakan daerah yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara melalui sektor pertambangan, terutama nikel dan mineral lainnya. Namun, porsi DBH yang diterima daerah dinilai belum mencerminkan kontribusi yang diberikan.

“Kami meminta agar pembagian DBH lebih berkeadilan. Sulteng adalah daerah penghasil, tetapi penerimaan daerah tidak sebanding dengan nilai kekayaan alam yang diambil. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat,” tegasnya.

Yus Mangun berharap pemerintah pusat dapat meninjau ulang kebijakan transfer ke daerah dan melakukan formula pembagian DBH yang lebih proporsional. Dengan demikian, daerah penghasil dapat merasakan manfaat nyata dari pemanfaatan sumber daya alamnya.

Rapat koordinasi ini juga menjadi ajang penyampaian aspirasi kepala daerah, baik Gubernur maupun Bupati/Walikota se-Sulteng, kepada pemerintah pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar lembaga dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di Sulawesi Tengah.