PALU – kondisi kelistrikan di wilayah Sulawesi Tengah sejauh ini masih belum stabil. Sudah lebih dari sebulan pemadaman bergilir atau menajemen beban di wilayah Sulteng termasuk Kota Palu masih terus di lakukan oleh pihak PLN UP3 area Palu.
Dalam rilis informasi pemadaman bergilir, otoritas kelistrikan PLN menyebutkan pemadaman listrik terjadi akibat kondisi cuaca yang masih belum menentu yang menjadi penyebab utama debit air yang berkurang di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
“Sehubungan kemarau berkepanjangan mengakibatkan debit air berkurang di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH)” demikian rilis informasi dari pihak PLN UP3 Palu.
Informasi pemadaman bergilir atau menajemen beban yang dilakukan pihak PLN area palu tersebut, termasuk juga bagian pemeliharaan infrastruktur kelistrikan yang ada di wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbangsel) dampak dari perubahan iklim yang terjadi.
Merespon pemadaman bergilir yang masih terjadi, PT. PLN (Persero) mulai mengatur startegi kompensasi bagi pelanggan yang terdampak atas pemadaman bergilir. Sejauh ini baru PLN di Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselbar) yang mulai berjalan atas kompensasi teraebut.
Sementara itu, Asisten Manager di PLN UP 3 Kota Palu yang di hibungi Jumat malam (01/12/23) menjawab singkat. menurutnya kompensasi bagi pelanggan terdampak pemadaman bergilir untuk wilayah Sulawesi Tengah masih menunggu informasi dari Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Tengah Utara dan Gorontalo (Suluttenggo).
“Sementara masih menunggu dari UID Suluttenggo pak” jawab singkat Natalia Revianto, Asisten Manager bagian umum PLN UP3 Palu yang di hubungi melalui sambungan Whatsapp.