WARTA SULTENG, JAKARTA – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, Dr. Anwar Hafid, S.Sos, M.Si, dan dr. Reny A. Lamadjido, M.Kes, menegaskan bahwa eksploitasi sumber daya alam (SDA) di sektor pertambangan mineral dan bebatuan akan terus dilakukan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Pernyataan ini disampaikan oleh paslon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah 2024, yang mengusung tagline BERANI (Bersama Anwar – Reny), dalam debat perdana yang disiarkan langsung di Metro TV pada Rabu malam (16/10/2024).
Dalam sesi tanggapan terkait kerusakan lingkungan akibat eksploitasi pertambangan di Sulteng, khususnya di Morowali, paslon yang didukung oleh Partai Demokrat, PBB, dan PKS ini berkomitmen untuk melakukan survei lapangan, pengawasan, dan penindakan tegas.
Tanggapan Anwar – Reny ini muncul saat mereka mendapat pertanyaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai dampak negatif dari lahan bekas tambang nikel dan emas terhadap lingkungan, termasuk hutan dan sungai di Morowali.
Menjawab pertanyaan tersebut, Anwar Hafid menguraikan langkah konkret yang akan diambil jika terpilih sebagai gubernur. “Kami akan melakukan survei lapangan terhadap semua aktivitas pertambangan dengan meningkatkan pengawasan dari pemerintah provinsi. Kami juga akan menerapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan memberikan sanksi bagi pelaku pertambangan yang melanggar,” jelasnya.
Anwar menambahkan, dalam rencana jangka panjang, pihaknya akan membangun pusat penelitian lingkungan hidup di Sulawesi Tengah. “Kami ingin mendirikan pusat penelitian lingkungan hidup yang dapat memberikan rekomendasi tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan sanksi tegas terhadap perusahaan tambang yang tidak mematuhi regulasi. “Dalam pengelolaan lingkungan yang tidak sesuai dengan praktik terbaik di sektor pertambangan, sanksi yang tegas harus diterapkan. Kami juga akan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk LSM, serta mengaktifkan forum komunikasi pimpinan daerah untuk berkoordinasi dalam penegakan aturan,” imbuhnya.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Dr. Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido untuk memprioritaskan kelestarian lingkungan di Sulawesi Tengah, sambil memastikan bahwa aktivitas tambang dilakukan secara teratur dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dalam debat publik perdana Pilgub Sulteng 2024 yang disiarkan oleh Metro TV dari Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat, pasangan nomor urut 2 ini tampil percaya diri, tenang, dan memukau. Mereka menyampaikan visi dan misi yang mengedepankan isu-isu utama di Sulawesi Tengah, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengangguran.
Anwar Hafid mengungkapkan bahwa pencalonannya bersama dr. Reny didorong oleh dukungan masyarakat yang ingin melihat perubahan nyata di Sulawesi Tengah. “Setiap kali kami bertemu masyarakat, banyak masalah dan harapan yang mereka sampaikan. Sulawesi Tengah membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” ujarnya.
Pasangan ini menekankan perlunya solusi konkret di berbagai bidang, seperti harga bahan pokok yang terjangkau, akses pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, jaminan kesehatan gratis, serta perbaikan infrastruktur. “Sulawesi Tengah butuh pemimpin yang dapat merealisasikan cita-cita besar ini demi kesejahteraan dan kemajuan,” lanjut Anwar.
Mereka juga mengusung sembilan program BERANI Sulteng NAMBASO, antara lain:
- Berani Cerdas: Pendidikan gratis dari SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
- Berani Sehat: Layanan kesehatan gratis, di mana warga Sulteng cukup menggunakan KTP untuk berobat di rumah sakit manapun.
- Berani Murah: Kesetaraan harga kebutuhan pokok di kota dan desa.
- Berani Lancar: Pembangunan 1.000 kilometer jalan desa dan berbagai inisiatif lain yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
“Harapan rakyat Sulawesi Tengah yang kami bawa inilah yang menguatkan kami untuk maju dengan gagasan perubahan yang nyata,” tegas Anwar Hafid.
Debat ini menjadi ajang penting bagi pasangan calon untuk memaparkan solusi terhadap berbagai permasalahan daerah, sekaligus menegaskan komitmen mereka dalam membangun Sulawesi Tengah yang lebih baik.
Dr. Abdul Kadir Patta, M.Si, pengamat politik dari Untad, mengapresiasi paslon Anwar – Reny dengan ide-ide membangun rumah sakit internasional. “Dengan begitu, pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Sulteng tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah, cukup mendatangkan dokter-dokter ahli,” jelasnya.
Selain itu, Abdul Kadir juga mencatat ide pasangan Anwar – Reny untuk menyerap tenaga kerja melalui pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional. “Ini diharapkan dapat menyalurkan putra-putri Sulteng, termasuk sarjana yang masih menganggur, setelah mereka mendapatkan sertifikat keahlian,” tambahnya.
Terkait masalah kerusakan lingkungan, paslon Anwar – Reny juga mengusulkan pembangunan pusat penelitian lingkungan di Palu. **