Palu, Warta Sulteng –
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah Rony Hartawan resmi mengukuhkan Forum Jurnalis Bank Indonesia Sulawesi Tengah (Forjubist) pada Senin (21/4/2025) di Palu.
Pengukuhan ini bertujuan memperkuat sinergi antara otoritas moneter dan media dalam meningkatkan literasi ekonomi publik melalui pemberitaan yang kredibel dan konstruktif.
Kepala Perwakilan BI Sulteng, menekankan tiga pesan utama kepada para jurnalis anggota Forjubist, yaitu adaptabilitas, kredibilitas, dan peningkatan kompetensi.
Menurutnya, jurnalis perlu cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika informasi di era digital.
“Sebanyak 76 persen perusahaan yang mampu bertahan saat ini adalah mereka yang cepat beradaptasi. Jurnalis juga harus punya semangat itu,” ujar Rony dalam sambutannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kredibilitas dalam pemberitaan. Informasi yang tidak akurat, kata dia, berpotensi menyesatkan publik.
“Kalau wartawannya tidak kredibel, itu sangat berbahaya. Kita harus membangun komunikasi yang kuat agar informasi yang disampaikan benar-benar dapat dipercaya,” tegasnya.
Untuk mendukung peran jurnalis ekonomi, BI Sulteng siap memfasilitasi pelatihan dan kerja sama berkelanjutan dengan Forjubist.
Langkah ini dinilai penting dalam menghadirkan pemberitaan yang akurat dan berimbang mengenai isu ekonomi, keuangan, dan kebijakan moneter.
Ketua Forjubist, Taufan Bustan, menyampaikan bahwa forum ini menjadi ruang strategis bagi jurnalis untuk saling berbagi informasi, meningkatkan pemahaman terhadap isu ekonomi, dan menjaga profesionalisme dalam praktik jurnalistik.
“Forjubist hadir sebagai wadah kolaboratif. Kami ingin membangun ekosistem pemberitaan yang sehat, khususnya di tengah tantangan ekonomi global yang terus bergerak,” ujar Taufan, yang juga jurnalis Media Indonesia.
Ia menyebut seluruh anggota Forjubist merupakan jurnalis aktif dari media lokal, nasional, dan internasional yang telah mengantongi sertifikasi dari Dewan Pers.
“Forjubist bukan hanya tempat berkumpul, tapi ruang untuk tumbuh bersama dan memperkuat kualitas jurnalisme ekonomi,” tambahnya. **