WARTA SULTENG, – Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Dirgantara Petroindo Raya (DPR) untuk pembangunan dan pengoperasian depot pengisian bahan bakar pesawat (DPPU) pada Selasa, (22/10/24), di kantor .

Kerja sama ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan penerbangan dan memanfaatkan potensi pertumbuhan udara di wilayah .

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Rudi Richardo, menegaskan bahwa optimalisasi aset menjadi langkah strategis untuk mendukung operasional bandara.

“Kami melihat peluang dengan memanfaatkan lahan hibah dari seluas lebih 3.000 meter persegi. Setelah melalui berbagai koordinasi dan evaluasi teknis, kami mengajukan perubahan master plan, yang sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan pada 6 Maret ,” ungkapnya.

Rudi menjelaskan bahwa perubahan tata letak diperlukan karena area pembangunan sebelumnya merupakan zona terbatas.

Dengan persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, zona tersebut kini dialihfungsikan menjadi area industri.

“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini tetap mematuhi regulasi keselamatan dan keamanan penerbangan,” tambahnya.

PT Dirgantara Petroindo Raya sebelumnya telah melakukan dua kali kunjungan ke Bandara Mutiara Sis Al-Jufri untuk menilai lokasi dan mendiskusikan pemanfaatan aset dengan pihak bandara.

Hengky Kartawinata, perwakilan dari DPR, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan.

“Penandatanganan ini bukan sekadar langkah administratif, tapi juga komitmen untuk menciptakan sinergi yang saling menguntungkan. Kerja sama ini menjadi peluang strategis bagi kami untuk memperluas jaringan dan memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan bahan bakar pesawat,” ujarnya.

Hengky berharap kolaborasi ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak . “Kami akan berupaya menghadirkan layanan pengisian bahan bakar yang andal untuk mendukung peningkatan frekuensi penerbangan di Sulawesi Tengah. Komunikasi dan hubungan harmonis antara kedua pihak akan terus kami jaga demi kelancaran proyek ini,” tambahnya.

Kontrak kerja sama antara Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan DPI ini berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang. Rudy juga menekankan bahwa kehadiran DPR bukanlah untuk bersaing dengan PT Pertamina, tetapi untuk meningkatkan ketersediaan layanan pengisian bahan bakar di bandara.

“Harapan kami, kerja sama ini tidak hanya berakhir di atas kertas, tapi segera terealisasi dalam bentuk depot yang beroperasi penuh,” katanya.

PT DPR, kolaborasi antara PT AKR dan British Petroleum (BP), akan mengoperasikan depot ini dengan efisien.

Rudi menekankan bahwa meski jumlah personel minimal, manajemen operasional DPR tetap efektif.

“Mereka akan melayani berbagai pesawat, termasuk jenis Boeing, dengan efisiensi tinggi,” tuturnya.

Kerja sama ini juga mendapat pemantauan dari Pengawas Bandara, memastikan nantinya proyek berjalan sesuai aturan dan target.

“Alhamdulillah, hari ini kontrak telah ditandatangani. Kami berharap pembangunan segera dimulai agar layanan DPPU dapat segera mendukung operasional penerbangan di bandara,” tutup Rudi. (Od)