PALU, Warta Sulteng –

Khusus (Pansus) DPRD Sulawesi Tengah tengah mengulas secara intens Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Sulteng 2025–2029. Namun, dari paparan Bappeda pada 15 Mei 2025, banyak anggota Pansus menyatakan keprihatinan karena sejumlah program utama visi-misi –Wagub, 9 Berani, tidak mendapat dukungan memadai.

Ketua Pansus, (Golkar), menyoroti ketiadaan investasi dalam peningkatan kualitas aparatur hingga ahli sektor kunci seperti kesehatan, hukum laut, dan tambang. Ia berkata:

“Berani Sehat tak akan berhasil tanpa tenaga medis ahli memadai… tambang melimpah tapi tak ada doktor tambang, bahkan ahli hukum laut juga belum ada.”

Yus mengusulkan program beasiswa S2–S3 digencarkan, serta dukungan fasilitas pasca-lulus seperti penyiapan rumah dinas dan pendukung. Selain itu, Pansus menuntut perhatian serius terhadap ekspor dan upaya nyata meningkatkan usaha tani melalui regulasi baru guna mendukung visi Berani Panen Raya.

Anggota Pansus lainnya, seperti Jumatul Rofi'ah, menekankan bahwa dari 9 Berani, tiga program paling kritis adalah , Sehat, dan Sejahtera. Diskursus juga melibatkan sejumlah instansi OPD, termasuk Sekprov Novalina dan Kepala Bappeda Dr. Sandra Tubondo, yang memberikan klarifikasi teknis atas masukan Pansus.

Rapat ini akan berlanjut dengan pembahasan lebih detail sebelum RPJMD diteruskan ke tahap berikutnya.