, Warta Sulteng –

Pemerintah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana () mengadakan Rapat Kebijakan Tahun 2025 sebagai langkah strategis memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting menuju Indonesia Pintar. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor DP2KB Donggala dan dibuka langsung oleh Wakil Donggala, Taufik M. Burhan, S.Pd., M.Si.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Taufik menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyusun kebijakan daerah, terutama yang selaras dengan target nasional. Ia menekankan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab sektor , melainkan juga pendidikan dan pemberdayaan keluarga.

“Sinergi lintas sektor adalah kunci. Penurunan angka stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi seluruh elemen, termasuk pendidikan dan pemberdayaan keluarga,” kata Wabup Taufik.

Rapat yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan ini membahas evaluasi capaian program 2024, tantangan di , serta perumusan rencana strategis tahun 2025. Fokus utama adalah penguatan akses dan kualitas pelayanan KB, edukasi gizi ibu dan , serta intervensi berbasis keluarga di wilayah rawan stunting.

Pelaksana Tugas DP2KB Donggala, Arif Panungkul, S.Sos., M.H., melaporkan bahwa meski prevalensi stunting sempat meningkat dari 32,4% (2022) menjadi 34,1% (2023), namun berhasil ditekan signifikan menjadi 22,3% pada 2024 berdasarkan data SSGI.

“Penurunan sebesar 11,8 persen ini adalah hasil nyata dari kolaborasi seluruh pihak. Dengan dukungan program Bangga Kencana dan komitmen yang kuat, kami optimis dapat mencapai target nasional penurunan stunting ke angka 14 persen,” jelas Arif.

Rapat ini menegaskan komitmen mendukung visi nasional “Indonesia Pintar” dengan memperkuat fondasi pembangunan SDM mulai dari keluarga sehat dan anak tumbuh optimal. Ke depan, DP2KB berencana memperluas layanan langsung ke daerah terpencil dan menggandeng mitra lokal untuk mempercepat transformasi kualitas keluarga.