PALU, Warta Sulteng –

Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, H. Ambo Dalle, bersama jajaran Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Produk Hukum Daerah () 2025 yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (27/8/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan mengusung tema “Produk Hukum Daerah Berkualitas, Investasi Mudah, Asta Cita Mantap”.

Rakornas ini diikuti oleh sekitar 4.000 peserta dari seluruh Indonesia, meliputi pemerintah pusat, gubernur, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, akademisi, serta pengurus Kamar Dagang dan Industri () pusat dan daerah. Rombongan DPRD Sulteng yang hadir selain H. Ambo Dalle juga diikuti oleh Sekretaris DPRD Sulteng, Siti Rachmi A. Singi, Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan Asmir A. Hanggi, serta sejumlah anggota Bapemperda DPRD Sulteng seperti Sony Tandra, Hj. Wiwik Jumiatul Rofiah, Awaludin, Maryam Tamoereka, Mahfud Masuara, Marlela, dan Yusup.

Sekretaris Provinsi Sulteng, Novalina, juga turut hadir mewakili Gubernur Sulteng, didampingi Kepala Biro Hukum dan jajaran.

Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memaparkan kondisi APBN dan APBD beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan ekonomi, serta tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

H. Ambo Dalle menegaskan bahwa kehadiran DPRD Sulteng dalam forum nasional ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat kualitas produk hukum daerah agar selaras dengan kebijakan nasional dan mampu memberikan yang dibutuhkan dunia usaha.

“Forum ini penting sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Produk hukum daerah yang berkualitas akan mendorong serta menciptakan kepastian bagi investasi dan ,” ujar Ambo Dalle.

Rakornas Produk Hukum Daerah 2025 yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 26 hingga 28 , juga dirangkaikan dengan yang menampilkan berbagai produk unggulan dari daerah. Pameran ini menjadi ajang promosi potensi ekonomi lokal sekaligus mendukung pertumbuhan usaha kecil menengah.