POSO | Warta Sulteng –
PT Elnusa Petrofin (EPN), anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA), kembali memperkuat pelestarian lingkungan melalui program Appostraps ke-3. Program ini diwujudkan lewat hibah 367 unit ban bekas mobil tangki kepada Satuan Tugas Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah sebagai bagian dari inisiatif Zero Waste dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Seremoni penyerahan berlangsung di Kantor Satgas Operasi Madago Raya, Poso, dan dilakukan oleh Head of Operation Fuel Terminal Poso PT Elnusa Petrofin, Teguh Alamsyach, kepada Iptu I Wayan Dharma, Pasi Ops Satgas III Preventif Ops Madago Raya Polda Sulteng. Kegiatan itu turut disaksikan perwakilan masyarakat setempat.
Program Appostraps merupakan inovasi mitigasi abrasi pantai dengan memanfaatkan ban bekas untuk meredam energi gelombang laut, menjebak sedimen, dan menahan laju abrasi secara alami. Tahun ini, program tersebut difokuskan di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso.
“Program ini merupakan pengembangan dari dua lokasi sebelumnya, yakni di Padang dan Balikpapan. Kami menerapkan prinsip zero waste dan ekonomi sirkular agar setiap limbah operasional dapat dimanfaatkan kembali,” ujar Putiarsa Bagus Wibowo, Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin.
Menurutnya, Appostraps menjadi bukti nyata upaya perusahaan mengubah limbah menjadi solusi ekologis berkelanjutan sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Sebagai perusahaan yang berlandaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Elnusa Petrofin menerapkan pendekatan cradle-to-grave dalam siklus hidup produknya. Pendekatan ini memastikan limbah tidak hanya dibuang, tetapi dimanfaatkan kembali secara produktif.
“Ban bekas yang sebelumnya dianggap limbah kini menjadi solusi adaptif bagi ekosistem pesisir. Dengan pendekatan ini, kami menjaga agar seluruh siklus produk memiliki nilai keberlanjutan dari awal hingga akhir,” tambah Putiarsa.
Ia menegaskan, Elnusa Petrofin akan terus memperluas implementasi CSR berbasis dampak, yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan perusahaan.
“Kami percaya keberhasilan bisnis sejati terjadi ketika nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan berjalan beriringan,” tuturnya.
Kolaborasi antara Elnusa Petrofin dan Polda Sulteng menjadi contoh sinergi lintas sektor dalam konservasi lingkungan. Iptu I Wayan Dharma mengapresiasi inisiatif tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Elnusa Petrofin yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan di wilayah Poso. Program Appostraps ini merupakan bukti nyata kerja sama antara dunia usaha, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir,” ujarnya.
Ia menambahkan, program seperti Appostraps tidak hanya membantu mengendalikan abrasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan yang melibatkan masyarakat.
“Pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen bangsa. Semoga kolaborasi seperti ini terus berkembang dan menginspirasi daerah lain,” tutupnya.**
