DONGGALA, Warta Sulteng –
Monitoring dan evaluasi program suplementasi balita stunting di Kabupaten Donggala sukses digelar pada 3–4 Juni 2025 di Puskesmas Lembasada, Kecamatan Banawa Selatan. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mempercepat penurunan stunting di wilayah tersebut, berkat kolaborasi antara PT Mega Medica Pharmaceuticals (PT MMP) dan BINUS University.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dr. Syahriar, Kepala Puskesmas Lembasada Jhon Stuart Wantania, SKM., Kepala Pusat Penelitian Bioinformatika dan Sains Data (BDSRC – BINUS University) Prof. Dr. Bens Pardamean, serta Direktur PT MMP dr. Sutristo.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 18 bidan, seorang ahli gizi, dan seorang apoteker turut berperan aktif dalam proses pengumpulan data lapangan, yang kemudian dianalisis oleh tim ilmuwan data dari BDSRC BINUS.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap perkembangan program suplementasi berdasarkan data faktual di lapangan. Diskusi mendalam menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas program di masa mendatang.
“Kerja sama ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor—akademisi, praktisi kesehatan, dan dunia industri—dapat memberikan dampak nyata dalam memerangi stunting,” ujar Prof. Bens Pardamean dalam paparannya.
dr. Sutristo dari PT MMP menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung program kesehatan masyarakat berbasis data dan kebutuhan lokal. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Donggala, dr. Syahriar, mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai, dan menekankan pentingnya pelibatan tenaga kesehatan di tingkat komunitas.
Melalui pendekatan berbasis data dan keterlibatan langsung petugas kesehatan di lapangan, program ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk percepatan penurunan angka stunting di Sulawesi Tengah.