PALU, Warta

Gubernur , Hafid, dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyuarakan satu visi dalam pembangunan Sulawesi: tata ruang dan infrastruktur adalah fondasi utama.

Dalam Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang digelar di , Kamis (20/7/), Anwar menyatakan bahwa potensi besar Sulawesi selama ini terhambat oleh kurangnya konektivitas antarwilayah. Ia menyerukan agar penataan ruang menjadi rujukan utama pembangunan, bukan sekadar menyesuaikan dengan investasi.

“Sulawesi ini mengandung potensi sumber daya alam yang luar biasa. Tapi infrastruktur masih minim. Jika konektivitas antarwilayah diperkuat, saya yakin mutiara akan lahir dari Sulawesi dan bagian timur,” kata Anwar.

Menanggapi hal itu, AHY menegaskan bahwa pusat akan memperkuat peran tata ruang dalam setiap kebijakan .

“Pemerintah tidak boleh menghadapi konflik tata ruang sendirian. Kita harus pastikan pembangunan merata, inklusif, dan ramah lingkungan,” ujarnya.

AHY juga menyoroti target pertumbuhan ekonomi Sulawesi sebesar 9,9% dalam RPJMN, yang menurutnya harus disertai dengan pemerataan kesejahteraan dan keadilan ekologis. Ia menegaskan perlunya percepatan penyusunan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), yang masih tertinggal di 361 wilayah dari total 451 yang ditargetkan.

Sebagai langkah konkret, Kepala BIG, Prof. Muh Aris, menyerahkan peta dasar skala besar 1:5000 kepada seluruh gubernur se-Sulawesi sebagai simbol kesiapan teknis.