| Warta Sulteng –

melanda Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Sigi, , Kamis (14/8/) malam. Sebelum peristiwa air bah itu, deras terus mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari, menyebabkan air sungai meluap dan membawa material lumpur ke permukiman warga.

“Banjir terjadi setelah magrib tadi, sekira pukul 18.00 Wita. Saat ini warga sudah kami evakuasi ke lokasi yang lebih aman” ujar Thalib, warga dan potensi SAR desa setempat.

Data sementara BPBD Provinsi Tengah mencatat, delapan rumah terdampak banjir bandang, dua di antaranya hilang terseret arus. Selain itu, akses jalan utama Palu–Kulawi tertutup material banjir sehingga kendaraan tidak dapat melintas.

“Jumlah pengungsi dan masih dalam pendataan. BPBD BPBD Sigi telah melakukan asesmen di lokasi kejadian dan berkoordinasi untuk penanganan darurat” tulis laporan BPBD Sulteng.

“Kebutuhan mendesak saat ini meliputi alat berat untuk pembersihan material, logistik penanggulangan bencana, serta obat-obatan,” kata Pelaksana BPBD Provinsi Sulteng, Akris Fattah Yunus, dalam laporannya.

Situasi di lokasi masih siaga. Hujan yang belum reda membuat banjir tetap menggenangi pemukiman. Tim gabungan dan warga setempat berjibaku melakukan pembersihan, sementara potensi Search and Rescue (SAR) warga di Kecamatan Kulawi disiagakan untuk membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan.

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.**